Butterfields
Butterfields, Kuliner Khas Bogor Tetap Eksis Pasca Pandemi. Foto : Aditya/bogor-today.com

BOGOR-TODAY. COM, BOGORButterfields, kuliner khas Bogor ini tetap eksis pasca pandemi. Tak sedikit para pengusaha dibidang kuliner terpaksa gulung tikar, namun tak sedikit pula yang tetap bertahan hingga bangkit kembali pasca dihantam gelombang pandemi dengan merubah strategi pemasaran atau bahkan merubah menu kulinernya.

Dengan memanfaatkan waktu luang sistem kerja Work From Home (WFH) saat awal pandemi Covid-19 lalu, Farah, Chef Owner Butterfields bercerita saat ia mulai berkerasi membuat beragam cookies hampers lebaran sebagai project usaha rumahan untuk mengisi waktu luang saat libur kerja di akhir pekan dengan sistem pesan.

Butterfields

Produk yang dibuat pun hanya dua, yakni Bomboloni dan Banovi, hingga saat ini menjadi item signaturenya Butterfields. Berjalannya waktu ditambah cita rasa yang enak, direspon positif para konsumen setia Butterfields sehingga menyarankan untuk dijual secara offline dengan membuka tempat dine in.

Butterfields

Dengan market yang sudah dimiliki, Farah mencoba menjual secara offline dengan membuka eattery untuk menjual dessert yang sebelumnya secara online, ditambah dengan 10 menu minuman serta menu lain, diantaranya nasi, pasta dan berbagai sandwich.

BACA JUGA :  Remaja di Cicalengka Bandung Dibacok Geng Motor Slotter

Butterfields

Menu Bomboloni sejak awal kata Farah, hanya ada tiga varian, kemudian seiring waktu menjadi tujuh varian rasa. Para konsumen yang awalnya hanya keluarga, saudara, tetangga hingga orang terdekat meluas dan akhirnya dikenal luas. Ia akhirnya memutuskan untuk membuka dine in.

Butterfields itu sendiri berlokasi di Lorena Citywalk, Jalan Pajajaran Indah V, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Adapun menu lain yang disajikan, diantaranya snack Balado Fries atau kentang goreng dicampur bumbu balado, mozami steak, cheese bread dari roti baguette dengan cream cheese dan beef plomoco yang semuanya dibuat secara homemade.

“Produk dan varian rasa yang dibuat diluar ekspektasi mendapat respon positif dari masyarakat hingga akhirnya saya putuskan resign untuk lebih menseriusi usaha ini. Akhirnya Bismillah, coba cari tempat dan dapat ruko di Jalan Kresna dengan konsep pick up point, membeli by online via sosmed WA. Seiring waktu varian produk yang sudah ada lebih dikembangkan dan ditambah menu-menu lainnya,” jelas Farah.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Kontra Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23

Farah menambahkan, jika biasanya apa yang tren di Jakarta dibawa ke Bogor. Dia berkeinginan Butterfields menjadi tren di Bogor dan bisa dibawa ke Jakarta, karena itu hal pertama yang akan dilakukan adalah menggaet warga Bogor untuk awareness atau percaya dengan Butterfields, sehingga menjadi loyal customers dan bisa membantu mempromosikan ke teman dekat maupun kerabatnya sehingga bisa dikenal masyarakat luas.

“Jadi promosinya dari mulut ke mulut, karena kalau promosi melalui sosial media, ibaratnya bisa menipu ya. Ke depan diharapkan Butterfields bisa menjadi salah satu destinasi kuliner khas Bogor,” pungkasnya. (Aditya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================