Dengan kata lain, orang yang sudah bersih hatinya, punya rasa simpati, empati dan peduli terhadap orang lain, baik melihat orang lain bahagia ataupun kena musibah. Bagi orang yang sudah berhati bersih yang ada hanyalah kebaikan, kebaikan dan kebaikan.

Dan puncak jika kita sudah berhati bersih, maka kita akan bisa merasakan suasana hati orang lain, apakah hati orang lain itu senang atau sedih, kita punya mata hati. Sehingga kita akan hati-hati dalam berpikir, berbicara dan berperilaku agar tidak membuat sakit hati orang lain.

BACA JUGA :  Kecelakaan Avanza di Garut Tabrak Pejalan Kaki, 2 Orang Tewas

Misal seorang pengamen yang sudah bersih hatinya, akan dengan sopan menawarkan pada orang lain apakah boleh mengamen? Jika boleh maka dia akan membawakan lagu dengan sebaik mungkin, agar orang tersebut senang dibuatnya. Bukan langsung bernyanyi, sehingga membuat tidak nyaman orang lain.

Juga seorang guru, murid, dokter, pedagang, seniman, pejabat, anggota dewan, penegak hukum, dan lain-lain bahkan sampai presiden. Akan berusaha untuk membuat senang, nyaman dan bahagia hati orang lain, bukan malah membuat sakit hati orang lain.

BACA JUGA :  Kecelakaan Beruntun 2 Truk CPO dan Mobil di Sijunjung Tewaskan 2 Sopir

Karena menurut Ustadz Ahmad Lutfi, SH.I pimpinan Majelis Berlian Langit membuat senang hati orang lain itu pahalanya besar, sedang membuat sakit hati orang lain itu dosanya besar seperti merobohkan Kabah 70 kali. Jayalah Indonesiaku. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================