Studi NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration) pada 2008 menunjukkan bahwa tingkat respons pengendara meningkat 28 persen ketika melihat lampu sein berwarna jingga ketimbang lampu sein berwarna merah. Termasuk pula bahwa unsur cahaya kuning pada lampu sein memiliki panjang gelombang 0,58 mikron, dengan tingkat sensitivitas terhadap mata manusia sebesar 0,85 (skala 1.0).

Selain itu, jika melihat ukuran spektrum warna, lampu sein dengan unsur warna jingga memiliki spektrum yang tak kalah panjangnya yaitu 590-620 nm. Dengan tingkatan panjang gelombang yang tinggi, warna merah dan jingga atau kuning cenderung lebih direspon dengan baik oleh mata. Inilah mengapa merah dan jingga dipilih menjadi warna lampu peringatan pada kendaraan.

BACA JUGA :  RPJPD Kota Bogor 2025 - 2045, Kota Sains Kreatif, Maju dan Berkelanjutan

Sementara itu, mengapa lampu mundur warnanya dibuat senada dengan lampu depan? Alasannya cukup sederhana, karena putih jelas lebih menyilaukan mata sehingga pengemudi di belakang akan waspada karena ada kendaraan yang bergerak ke arahnya. Selain itu, lampu putih juga bisa menerangi bagian belakang saat memundurkan kendaraan dalam kondisi gelap saat malam hari atau parkiran gedung. (*)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================