Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim sebelumnya menjelaskan dengan hadirnya aplikasi Si-eMet diharapkan dapat memberi perlindungan mengenai akurasi alat-alat ukur yang digunakan pedagang.

Dia mengungkapkan, masih banyak konsumen atau warga yang belanja di luar pasar, lapak-lapak yang mungkin tidak bisa dipertanggungjawabkan dan dijamin tingkat akurasi alat-alat ukur penimbang.

BACA JUGA :  Makan di Hajatan Khitanan, 166 Warga Purwakarta Keracunan Massal

Ke depan, kata Dedie, Kota Bogor berkeinginan untuk menambah pasar agar mendorong dan memberikan edukasi bagi masyarakat untuk belanja ke dalam pasar bukan di luar pasar, seperti di pedagang kaki lima (PKL).

BACA JUGA :  Pria di Denpasar Bunuh Teman Kencan, Diduga Kesal Ditagih Uang Tambahan

Dengan begitu, PKL bisa bisa naik kelas menjadi pedagang pemilik kios di pasar karena konsumen sudah lebih suka belanja di dalam pasar, sehingga komoditi yang diperjualbelikan dapat dipertanggungjawabkan, baik segi kualitas maupun ukurannya. *

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================