Apakah Shalat Sunnah Idul Adha Harus di Masjid? Simak Penjelasannya

SHALAT SUNNAH IDUL ADHA
Anjuran shalat sunnah Idul Adha ini didasarkan karena Rasulullah semasa hidupnya tidak pernah meninggalkan shalat sunnah yang satu ini. (FOTO : IST)

BOGOR-TODAY.COM – Shalat sunnah hari raya kurban, atau yang juga dikenal dengan istilah shalat sunnah Idul Adha merupakan salah satu shalat yang sangat dianjurkan dalam Islam (sunnah muakkad).

Anjuran shalat sunnah Idul Adha ini didasarkan karena Rasulullah semasa hidupnya tidak pernah meninggalkan shalat sunnah yang satu ini.

Sehingga para ulama pun menilai bahwa shalat sunnah Idul Adha hukumnya sangat dianjurkan bagi umat Islam.

Terkait dengan lokasi atau tempat, tempat pelaksanaan shalat sunnah Idul Adha berbeda-beda di setiap daerah.

Di Indonesia, lumrahnya shalat sunnah Idul Adha dilaksanakan di masjid-masjid, jika masjidnya besar dan mampu memuat banyak orang.

Namun tidak jarang juga banyak orang yang melaksanakan shalat sunnah Idul Adha ini di mushalla, lapangan luas, jalanan, dan lain sebagainya. Lantas, apakah shalat sunnah Idul Adha harus di masjid?

Perlu diketahui bahwa shalat sunnah Idul Adha tidak harus dilaksanakan di masjid, namun boleh dilakukan di mushalla, lapangan luas.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Senin 13 Mei 2024

Dan tempat-tempat lain yang dinilai strategis untuk dijadikan tempat shalat. Hal ini karena shalat sunnah Idul Adha tidak memiliki syarat khusus agar dilakukan di masjid.

Sehingga para jamaah diperkenankan untuk menunaikan shalat sunnah Idul Adha ini di berbagai tempat.

Bahkan Rasulullah pernah melakukan shalat id di lapangan, sebagaimana disebutkan dalam salah satu riwayat:

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى. فَأَوَّلُ شَىْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلاَةُ ، ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَيَقُومُ مُقَابِلَ النَّاسِ وَالنَّاسُ جُلُوسٌ عَلَى صُفُوفِهِمْ فَيَعِظُهُمْ وَيُوصِيهِمْ وَيَأْمُرُهُمْ فَإِنْ كَانَ يُرِيدُ أَنْ يَقْطَعَ بَعْثًا قَطَعَهُ وَيَأْمُرَ بِشَىْءٍ أَمَرَ بِهِ، ثُمَّ يَنْصَرِفُ

Artinya, “Dari Abu Sa’id al-Khudri, ia berkata: Rasulullah saw biasa keluar menuju mushalla pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Hal pertama yang nabi lakukan adalah shalat, kemudian berpaling menghadap manusia, di mana mereka dalam keadaan duduk di shaf-shaf mereka. Nabi memberi pelajaran, wasiat dan perintah.

BACA JUGA :  Ruang Baca dan Auditorium di Perpustakaan Kota Bogor Gunakan Nama Tokoh

Jika nabi ingin mengutus satu utusan, maka ia memutuskannya, atau jika nabi ingin memerintahkan sesuatu, maka nabi memerintahkannya, kemudian berpaling.”

Berdasarkan riwayat ini, maka dapat disimpulkan bahwa shalat sunnah Idul Adha tidak disyaratkan harus dilakukan di masjid.

Sebab, andai saja harus dilakukan di masjid, maka nabi akan melakukannya di masjid, bukan di mushalla shalat sunnah Idul Adha nya.

Lantas, manakah yang lebih utama, apakah shalat sunnah Idul Adha di masjid, mushalla, ataupun tanah lapang? Mari kita bahas.

Berkaitan dengan hal ini, para ulama berbeda pendapat dalam menyikapi persoalan keutamaan tempat pelaksanaan shalat sunnah Idul Adha.

Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Abu Thayyib Muhammad Syamsu al-Haq dalam salah satu karyanya yang berjudul ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud.

============================================================
============================================================
============================================================