Dipicu gelombang panas
Kebakaran hutan di sebuah bukit dekat kota Melloula di barat laut Tunisia, dekat perbatasan dengan Aljazair.

BOGOR-TODAY.COMDipicu gelombang panas, sejumlah hutan pegunungan di wilayah Kabylia di pantai Mediterania, yang disebarkan oleh angin selama musim panas yang menyengat dan mencapai puncaknya pada suhu 48 derajat Celcius (118 derajat Fahrenheit).

Pada hari Rabu, TV pemerintah Aljazair mengatakan bahwa negara ini telah berhasil mengatasi kebakaran hutan yang telah mengamuk di hutan-hutannya, yang juga memaksa evakuasi sekitar 1.500 penduduk dari rumah mereka.

Aljazair bagian utara dan timur berjuang melawan kebakaran hutan setiap musim panas, namun hal ini diperparah oleh gelombang panas Mediterania tahun ini.

Kebakaran serius juga terjadi dalam beberapa hari terakhir di negara tetangga Tunisia, terutama di wilayah barat laut Tabarka.

Lebih dari 300 orang dievakuasi dari desa pesisir Melloula dengan menggunakan perahu dan jalur darat. Petugas pemadam kebakaran masih berjuang melawan api di tiga wilayah di barat laut – Bizerte, Siliana dan Beja.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Jumat 26 April 2024

Cuaca ekstrem sepanjang bulan Juli telah menyebabkan malapetaka di seluruh dunia, dengan suhu yang memecahkan rekor di Cina, Amerika Serikat dan Eropa Selatan, memicu kebakaran hutan, kekurangan air dan peningkatan penyakit yang berhubungan dengan panas dan rawat inap di rumah sakit.

Kebakaran hutan di Eropa Selatan

Di pulau Sisilia, Italia, dua orang ditemukan tewas pada hari Selasa di sebuah rumah yang terbakar oleh api yang menutup bandara internasional Palermo untuk sementara waktu, menurut laporan berita Italia.

Para pejabat regional mengatakan bahwa 55 titik api aktif di Sisilia, di tengah suhu yang mencapai 40-an derajat Celcius.

BACA JUGA :  Pedagang Gorengan di Ciampea Bogor Ditemukan Tewas Gantung Diri

Lebih jauh ke utara di Puglia, sekitar 2.000 turis dievakuasi dari tiga hotel di Vieste saat api semakin mendekat.

Di Yunani, kebakaran yang terjadi di pulau Rhodes selama seminggu terakhir telah memaksa pihak berwenang untuk melakukan evakuasi terbesar yang pernah dilakukan di negara tersebut, dengan lebih dari 20.000 orang terpaksa meninggalkan rumah dan hotel.

Kebakaran ini akan menjadi pukulan bagi industri pariwisata yang merupakan andalan ekonomi Yunani. Industri ini menyumbang 18 persen dari produk domestik bruto (PDB) Yunani dan satu dari lima lapangan pekerjaan, dengan ketergantungan pada pariwisata yang lebih besar lagi di pulau-pulau seperti Rhodes.

============================================================
============================================================
============================================================