Presiden Jokowi
Presiden Jokowi. (Tangkapan layar Youtube Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

BOGOR-TODAY.COMPresiden Jokowi atau Joko Widodo meminta kepada industri media dan pers agar tetap berpegang pada prinsip-prinsip etika dalam praktik jurnalisme. Dengan tegas, Jokowi menekankan bahwa insan pers harus menghindari godaan untuk bersaing dengan media yang kehilangan kredibilitas, semata-mata demi mencapai popularitas.

Jokowi menyoroti pentingnya media dan insan pers untuk menjunjung tinggi etika jurnalisme. Dia menganggap etika jurnalisme sebagai salah satu keunggulan yang dimiliki oleh media yang terdaftar dan dapat dipercaya, berbeda dengan jurnalisme warga yang cenderung mengutamakan kecepatan demi kepopuleran semata.

BACA JUGA :  Rekomendasi 5 Tempat Olahraga Golf Favorit di Bogor, Dijamin Sejuk

“Kode etik dalam praktik jurnalistik adalah hal yang harus kita pertahankan, karena ini merupakan nilai tambah dari media dan pers, yang membedakan mereka dari jurnalisme warga. Saya ingin menegaskan kembali, kita tidak boleh tergoda untuk bersaing hanya demi viral atau karena menyebarkan berita palsu (hoaks),” ungkap Jokowi dalam acara Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Senin, 25 September 2023.

BACA JUGA :  Edgar Rangga Wakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Fingerboard 2024

Jokowi juga menyoroti peran penting insan pers dalam mengklarifikasi informasi dan mengatasi berita palsu (hoaks). Hingga saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat ada sekitar 11.000 hoaks yang tersebar di dunia digital. Oleh karena itu, Jokowi meminta PWI sebagai organisasi wartawan untuk ikut serta dalam mengawasi agar masyarakat menerima informasi yang benar.

============================================================
============================================================
============================================================