Sampai Kapan Perang Hizbullah Lebanon Dengan Zionis Israel

HIZBULLAH
Iran telah mengumpulkan sejumlah pemain untuk membentuk poros perlawanan yang sekarang menjadi mesin yang kohesif. (FOTO : IST)

BOGOR-TODAY.COMMeskipun kekerasan terbatas di perbatasan antara Zionis Israel dan Hizbullah bukanlah hal yang aneh, Slim dari Middle East Institute percaya bahwa ada risiko lebih besar terjadinya eskalasi besar-besaran saat ini.

Dia mengatakan Hizbullah dan Iran mungkin memutuskan untuk membuka front kedua melawan Zionis Israel tergantung pada tingkat kekejaman yang dilakukan di Gaza. Jika Hamas ingin dibasmi, Hizbullah bisa ikut terlibat, tambahnya.

“Iran telah mengumpulkan sejumlah pemain untuk membentuk poros perlawanan yang sekarang menjadi mesin yang kohesif,” kata Slim.

Hizbullah telah membicarakan gagasan ini menyebutnya sebagai penyatuan front yang mirip dengan Pasal 5 NATO: serangan terhadap satu pihak berarti serangan terhadap semua pihak. Saya rasa hal ini tidak terjadi di masa lalu,” imbuhnya.

Terlepas dari risikonya, Blanford yakin Iran dan Hizbullah akan menahan diri. Dia menjelaskan bahwa Hizbullah berfungsi sebagai pencegah utama terhadap kemungkinan rencana Zionis Israel dan AS untuk menyerang Iran.

“Jika terjadi perang di Lebanon, maka Hizbullah akan terpukul dan Iran akan kehilangan alat pencegahan utama,” kata Blanford.

BACA JUGA :  Kevin Sanjaya Resmi Putuskan Pensiun Sebagai Atlet Bulu Tangkis

Namun, dia tidak menutup kemungkinan terjadinya perang. Dia mengatakan Iran masih bisa mengaktifkan proksinya terhadap Zionis Israel jika Iran menganggap sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk menyerang Zionis Israel.

AS menyadari risiko ini dan telah mengirim dua kapal induk ke Mediterania timur untuk mencegah kelompok yang didukung Iran menargetkan Zionis Israel.

Zionis Israel mungkin mempunyai rencana sendiri yang mengeksploitasi upaya diplomatik dan militer AS untuk menyerang Hizbullah terlebih dahulu, kata Blanford.

 

Bisakah Hizbullah Mengalahkan Israel?

Hizbullah mempunyai kapasitas untuk menimbulkan dampak buruk pada Zionis Israel namun masih kalah, kata Slim.

Dia percaya bahwa kelompok tersebut dapat mempertahankan serangan terhadap Zionis Israel yang menghancurkan infrastruktur penting negara tersebut.

Seperti bandara Ben-Gurion dan jaringan listrik utama. Namun pada akhirnya, Zionis Israel dapat menghancurkan sebagian besar wilayah Lebanon.

“Di Suriah, perangnya berbeda. Hizbullah berperang melawan berbagai milisi yang didanai oleh beberapa pemerintah Arab namun tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan mesin perkasa yaitu militer Zionis Israel,” kata Slim.

BACA JUGA :  Polisi Ungkap Kronologi Kecelakaan Beruntun di Ciampea Bogor

Dalam konflik yang lebih luas, Zionis Israel kemungkinan akan menerapkan apa yang mereka sebut “Doktrin Dahiya” yang diambil dari nama lingkungan sipil.

Dan basis Hizbullah di Beirut selatan yang mengharuskan penggunaan kekuatan tidak proporsional yang menargetkan infrastruktur sipil dan militer.

Imad Salamey, seorang profesor ilmu politik dan hubungan internasional di Universitas Amerika Lebanon.

Memperingatkan bahwa perang melawan Hizbullah dapat menyebabkan perselisihan sipil di Lebanon, yang telah melewati krisis ekonomi dan politik.

Dia mengatakan migrasi sebagian besar warga Lebanon Syiah ke kota-kota mayoritas Kristen dan Sunni di utara dapat memicu ketegangan sektarian, pandangan yang juga diamini oleh para pengamat lainnya.

Kritikus dan penentang Hizbullah mungkin juga secara eksplisit menyalahkan kelompok tersebut dan pendukungnya karena menyeret negara yang sudah terkepung ke dalam perang.

“Jika perang terjadi, maka kejadiannya tidak akan seperti tahun 2006,” kata Salamey kepada Al Jazeera. “Akan ada pertikaian dan perlawanan antar komunitas di dalam negeri,” tambahnya.

 

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================