“The 4th ICTB merupakan bentuk komitmen dan konsistensi kami menjalankan mandat mendesiminasikan informasi dalam bidang biologi tropika serta memberi masukan pada para pembuat kebijakan untuk menghadapi tantangan global serta perubahan iklim,” ujar Zulhamsyah.
Ia berharap, konferensi ini menghasilkan konsensus di antara peserta mengenai agenda advokasi pengayaan, konservasi, pengelolaan keanekaragaman hayati untuk mengidentifikasi pendekatan baru dan sinkronisasi antara kebijakan dan praktik untuk masa depan penelitian pengembangan melalui Pengembangan Jaringan Keanekaragaman Hayati Asja (ABN), Perjanjian Platform Keanekaragaman Hayati, dan publikasi ilmiah.
Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Kebudsyaan, Riset dan Teknologi M. Faiz Syuaib mengapresiasi konferensi ini. Ia juga memuji konsistensi SEAMEO BIOTROP dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk prndidikan dalam bidang Biologi Tropika.
Konferensi Internasional ICTB ke-4, yang berlangsung selama dua hari hingga Kamis 26 Oktober, meliputi talk show Bioteknologi untuk Perubahan Iklim, loka karya pendidikan keanekaragaman hayati, dan tur kampus SEAMEO BIOTROP.***
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News