HKN ke-59, Dinkes Kota Bogor Siap Jalankan 6 Pilar Transformasi Kesehatan

“Jadi ini puncaknya satu rangkaian dengan kegiatan lainnya, seperti ada berbagai perlombaan kesehatan, olahraga, kesenian. Dan hari ini kita berikan apresiasi dan penghargaan kepada nakes-nakes teladan tingkat kota dan juga aspirasi untuk kader posyandu yang pengabdiannya lebih dari 30 tahun dan semua yang berkontribusi kepada kesehatan, kita berikan apresiasi dalam momentum ini,” ujarnya.

Dalam momentum ini ini juga disalurkan donasi kepada Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Bogor yang secara simbolis diterima Kepala Diarpus, Rudiyana untuk membuat ‘lorong Covid-19’.

“Jadi di galeri perpustakaan akan dibuat satu ‘lorong Covid-19’ yang nanti digambarkan semacam diorama saat Covid-19 pengumpulan dari semua faskes totalnya ada Rp 61.350.000,” katanya.

BACA JUGA :  Sejalan Visi Misi PPP, Sendi Fardiansyah Daftar dan Kembalikan Formulir Bacawalkot Bogor

Terkait realisasi enam pilar transformasi kesehatan, Retno sapaan Kadinkes menyampaikan Dinkes Kota Bogor siap melakukan transformasi.

“Tema tahun ini lanjutan dari tahun lalu dan itu sudah kita jalani dan akan kita tingkatkan lagi. Untuk penguatan layanan primer kita prioritaskan utama pelayanan promotif dan preventif serta integrasikan semua layanan sampai ke jejaring di tingkat Puskesmas, Pustu sampai kepada peran kader,” katanya.

Selain itu, pendekatan pun dilakukan pada seluruh siklus hidup, mulai dari calon pengantin, ibu hamil, batita, balita, remaja, usia produktif, lansia semua sasaran siklus hidup itu jadi sasaran prioritas.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Thailand Open 2024, 14 - 19 Mei 2024

“Pelayanan rujukan ini dilakukan di semua layanan untuk meningkatkan kualitas dan mutu sehingga mempermudah akses layanan ke rumah sakit. SDM juga kita menyiapkan SDM profesionalitas dan mendorong agar juga untuk terus meningkatkan kompetensi dan memberikan hak-haknya,” katanya.

Selanjutnya, untuk pemberian layanan, saat ini layanan kesehatan di Kota Bogor sudah UHC mencapai 99,97 persen.

“Sehingga diharapkan semua masyarakat memiliki jaminan kesehatan untuk memastikan semua masyarakat tidak ada permasalahan di dalam pembiayaan ketika akan mengakses layanan kesehatan,” ujarnya.***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================