Pemerintah Kota Bogor Ajak Pelaku Usaha Kolaborasi Turunkan Angka Stunting

Terkait lingkungan kata Syarifah, di Kota Bogor masih ada 30 ribuan keluarga yang ODF yang mana pada tahun 2023 sebanyak 10 ribu telah diselesaikan dan sisanya masih 20 ribuan akan ditangani bersama-sama sebagai dukungan akselerasi percepatan penurunan stunting. Disamping itu, penyakit yang diderita masyarakat sebesar 70 persen berkaitan dengan lingkungan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bogor, Rudy Mashudi menyampaikan sejumlah data melengkapi apa yang disampaikan Sekda. Diantaranya berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia tahun 2022, stunting Kota Bogor ada di angka 18,7 persen, sementara provinsi 20,2 persen dan nasional 21,6 persen.

BACA JUGA :  Capaian Jaminan Kesehatan Nasional Kota Bogor Tembus 100 Persen Lebih

Percepatan penurunan stunting sebut Rudy tidak terlepas dari target yang ditetapkan pemerintah pusat mempersiapkan anak-anak usia dini menjadi SDM generasi emas tahun 2045.

“Dengan kekuatan dan kolaborasi pentahelix dalam percepatan penurunan stunting, maka target 14 persen secara nasional tahun 2024 dan target di Kota Bogor sebesar 9,9 persen, optimistis dapat kita capai bersama-sama,” katanya.

BACA JUGA :  Wajib Coba, Ceker Mercon Korea yang Pedas Gurih Bikin Ketagihan

Dalam kegiatan tersebut disampaikan paparan praktik dan intervensi penurunan stunting oleh dua pihak yang telah berkontribusi dalam membantu percepatan penurunan stunting, GM Swiss Bell In Hotel, Yuni Manika dan Perempuan Indonesia Maju Bogor Raya, Siti Nurlaela.***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================