BOGOR-TODAY.COM – Salah satu bahan makanan sehat yang sudah banyak digemari banyak kalangan apalagi yang sedang ingin diet, yaitu yogurt.
Yogurt dibuat dari susu yang difermentasi bersama kultur bakteri hidup. Rasa asam yogurt yang tajam dan teksturnya yang kental membuat yogurt disukai banyak orang.
Memakan yogurt bisa sebagai camilan sehat atau dikombinasikan bersama makanan manis dan gurih lain.
Dari sisi nutrisi, yogurt merupakan sumber probiotik yang menyehatkan pencernaan. Selain itu, yogurt kaya protein dan kalsium yang mendukung banyak fungsi tubuh.
Namun, ternyata ada beberapa fakta yang harus kamu tahu tentang yogurt
- Semua yogurt sama
Saat memilih yogurt, kamu harus menanamkan pikiran bahwa tidak semua yogurt sama. Anggapan yogurt sama adalah hal keliru. Sebab yogurt bisa berbeda dalam hal kandungan nutrisinya.
Contohnya, yogurt biasa dan Greek yogurt. Pembeda utamanya adalah kandungan protein dimana Greek yogurt bisa mengandung hampir 2 kali lipat protein dibanding yogurt biasa.
Selain itu, yogurt yang dibuat dari susu nabati seperti almond, kedelai, dan kelapa, memiliki profil nutrisi berbeda dibanding yogurt yang dibuat dari susu sapi. Jenis yogurt ini bisa jadi alternatif konsumsi oleh mereka yang alergi susu sapi.
- Semua jenis yogurt menyehatkan
Terdapat kesalahpahaman umum bahwa semua jenis yogurt pada dasarnya menyehatkan. Asumsi ini mengabaikan perbedaan kandungan nutrisi yang signifikan antar jenis.
Contohnya, yogurt ‘full-fat’ yang terbuat dari susu murni cenderung lebih tinggi kalori dan lemak jenuhnya dibandingkan dengan jenis yogurt rendah lemak atau tanpa lemak yang menggunakan susu skim. Hal ini bisa membuat konsumsinya kurang bagus untuk kondisi kesehatan tertentu.
Demikian pula yogurt dengan aneka rasa. Sering kali jenis yogurt ini mengandung tambahan gula atau pewarna dan perasa buatan, yang dapat mengurangi nilai gizinya.
- Yogurt tidak akan basi
Anggapan yogurt tidak akan basi adalah salah. Kamu harus tahu bahwa yogurt juga bisa basi sehingga konsumsinya bisa merugikan kesehatan. Meskipun kultur bakteri hidup yang ada dalam yogurt dapat bertindak sebagai pengawet alami, tapi tidak memberikan perlindungan jangka panjang.
