JAYAPURA, TODAY — Uang Rp 6,5 miliar yang dibawa empat juru bayar PT Pos di pesawat Trigana Air yang jatuh di Papua, sudah ditemukan tim gabungan. Namun kondisi uang yang harus disalurkan kepada rakyat miskin itu sudah hangus tak beraturan.
“Sudah diamankan. Kondisinya tidak utuh. Sayang sekali. SuÂdah hangus enggak beraturan,†kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Jayapura, Selasa (18/8/2015).
Meski sudah dalam kondisi hancur, serpihan uang itu tetap dibawa. Uang itu harus disertakan dalam laporan penemuan. “Nanti akan dibawa. Laporannya seperti itu,†ujar Jonan.
Seperti diberitakan harian ini, uang sebanyak Rp 6,5 miliar ikut hiÂlang bersama jatuhnya pesawat ATR 42 PK YRN nomor penerbangan IL 267 milik Trigana Air yang jatuh di hutan perawan Kabupaten PegununÂgan Bintang, Papua. Dana tersebut merupakan dana Program SimpaÂnan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang akan diberikan kepada 6.000 warga miskin. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan dana itu suÂdah diasuransikan.
“Sore tadi saya koordinasi lagi dengan PT Pos, ternyata uang yang dibawa ke Kabupaten Pegunungan Bintang sudah diasuransikan,†kata Mensos Khofifah.
Selain menjelaskan nasib uang Rp 6,5 miliar itu, Jonan juga menjelakan bahwa Kementerian Perhubungan mengambil langkah terkait jatuhnya pesawat Trigana Air di Okbape, Papua yang menewaskan 54 orang di dalamÂnya. Kementerian Perhubungan, kaÂtanya, akan melakukan serangkaian pemeriksaan. “Kita akan periksa TrigÂana, baik pemeriksaan pesawat, mauÂpun pemeriksaan proses bisnisnya, proses penjualannya,†kata Jonan.
Jika ditemukan adanya pelangÂgaran, Kemenhub akan memberikan sanksi. Jonan pun memberikan gambaÂran. “Sanksinya banyak, salah satunya pengajuan rute baru kita enggak kasih dulu sampai itu diberesin,†kata Jonan.
Dalam pertemuan dengan Jonan, pihak Trigana Air juga menduga adÂanya praktik percaloan terkait adanya temuan perbedaan manifes dengan profil para penumpang. Jonan juga meÂminta hal ini diberesi. “Saya minta TrigÂana membereskan itu juga,†kata Jonan.
Trigana Air menduga ada prakÂtik percaloan dalam penerbangan pesawat yang jatuh di belantara OkÂbape, Papua. Menhub Ignasius Jonan yang mendapatkan laporan tersebut langsung meminta praktek tersebut dibereskan.
“Jadi orang Trigana, direktur opÂerasinya mengatakan mungkin ada praktik percaloan. Kalau ada prakÂtik percaloannya Trigana juga harus beresin,†ujar Jonan.
Jonan mengatakan, saat ini suÂdah tidak ada lagi penjualan tiket di bandara. Oleh karena itu pihak yang dapat membersihkan praktek perÂcaloan adalah maskapai. “Kan sudah tidak ada penjualan di bandara. Saya minta Trigana perbaiki internalnya. Perbaiki supaya tidak ada percaloÂan,†ujar Jonan.
Sedangkan Direktur Operasional Trigana Air Beny Sumaryanto sebelumÂnya sudah mengatakan dia mendapatÂkan briefing oleh Jonan. Trigana siap berkoordinasi dengan Kemenhub.
(Alfian M|net)