Kuku menjadi bagian estetika tubuh yang tidak dapat dipisahkan dari penampilan seseorang. Namun tak jarang, sebagian orang justru malu menampakkan kuku kakinya karena berbagai masalah, salah satunya adalah kuku yang rusak
Oleh : ADILLA PRASETYO W
[email protected]
Ahli Dermatologi, dr Mona Safira Haroen, SpKK mengatakan bahwa setiÂdaknya 30 juta orang di Indonesia mempunyai masalah jamur kuku. Sementara itu data dari University Hospitals of Cleveland di AS menunjukkan sekitar 900 juta orang di dunia juga mengalÂami masalah yang sama. Angka yang tinggi ini, disebabkan oleh iklim tropis dan gaya hidup yang senang mengguÂnakan sepatu tertutup.
Kuku yang rusak, terutama kuku kaki, disebabkan oleh jamur kuku (onikomikosis) dan merupakan maÂsalah yang cukup banyak terjadi. “Kuku yang terinfeksi jamur akan berÂwarna kuning, burem hingga gelap. Teksturnya pun berubah menjadi meninggi dan tebal serta retak-retak,†jelasnya.
Menurut dr. Mona, munculnya jamur di kaki lantaran penggunaan sepatu yang tertutup dalam waktu yang cukup lama. Dengan demikian, kaki menjadi basah dan lembab. KareÂna, kaki berkeringat dan bergesekan dengan kaus kaki. Akibatnya, aroma tak sedap pun akan muncul jika terÂkontaminasi dengan bakteri.
Ia juga menambahkan, faktor lainÂnya yang dapat menimbulkan jamur kuku ialah adanya trauma atau perÂnah luka pada kuku. “Kaki yang perÂnah terbentur atau tertusuk sesuatu, juga rentan terhadap jamur kuku. Karena adanya bekas luka, sehingga jamur mudah hidup di sana,†ujarnya.
Untuk menghindari adanya jamur kuku, dianjurkan untuk selalu menÂgeringkan kaki sebelum memakai sepatu dan mengganti kaus kaki miniÂmal sehari sekali. Sebaiknya, Anda membawa kaus kaki cadangan bila melakukan aktifitas memakai sepatu dalam waktu yang cukup lama, agar kaki tidak lembab karena keringat.
“Setelah beraktifitas usahakan unÂtuk mencuci kaki dengan bersih, teruÂtama bersihkan di sela-sela kaki, kareÂna jamur biasanya tumbuh di sela-sela kaki. Setelah itu, lap sampai benar-benar kering dan jangan langsung menggunakan alas kaki. Alas kaki atau sepatu juga perlu diangin-anginkan, agar tidak lembab,†lanjutnya.
Brand Manager PT Transfarma Medica Indah, Primata Tantiana menjelaskan, ada tiga alasan mengapa banyak warga Indonesia yang mengalÂami masalah jamur kuku. “Pertama, kuku ini dianggap sepele, orang cenÂderung memikirkan masalah lainnya misalnya kulit yang memang lebih terÂlihat,†kata dia.
Tak hanya itu, ia juga menjelasÂkan, sebagian besar masyarakat menÂganggap masalah ini mudah diatasi dengan cara menutupnya dengan alas kaki. Masyarakat Indonesia juga banÂyak yang tidak tahu bagaimana cara mengobatinya. “Hasil online survei menunjukkan lebih dari 50 persen responden yang mengalami masalah kuku tersebut mengobati dengan cara tradisional seperti rendam air garam, dioles minyak tanah atau minyak tawon,†ungkap dia.
Ia juga menerangkan, hasil surÂvei yang sama melalui Cosmopolitan. co.id dan Fitnesformen.co.id menunÂjukkan sembilan dari sepuluh wanita di Indonesia mengaku pernah atau sering mengalami masalah kuku terseÂbut. Sementara enam dari sepuluh pria di Indonesia juga pernah menÂgalami hal serupa. Sayangnya, karena tak terlalu dianggap serius, hanya ada kurang dari dua orang yang berinisiÂatif untuk berkonsultasi kepada dokÂter mengenai masalah ini.
Margaretha Indah Maharani, dokÂter sekaligus pemilik dan direktur Klinik Medivita, mengatakan bahwa meski tidak berdampak langsung pada kesehatan tubuh tapi penyakit itu bisa berdampak pada psikologis seseorang. “Kaki juga bisa menjadi bau dan ini tentunya akan menguranÂgi rasa percaya diri,†kata dia.(*)