FOTO-4-(1)Polio Tahun 2016 yang digelar pada 8-15 Maret dilakukan serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Bogor dengan target 9513 bayi dan balita dengan sasaran umur 0-59 bulan. Vaksin polio jadi salah satu vaksinasi wajib yang direkomendasi WHO untuk mencegah infeksi virus polio penyebab kelumpuhan.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Vaksin ini dibuat dari vi­rus polio yang sudah di­matikan. Karena vaksin diberikan secara oral atau ditetes­kan ke dalam mulut, maka dikenal sebagai Oral Polio Vaccine (OPV). Bayi mendapatkan vaksin polio oral pada usia 2 bulan, 3-4 bulan, dan 4-6 bulan. Pemberian vaksin akan diulang saat bayi berusia 18 bulan, dan 5-6 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan, Rubae­ah menyebutkan, bahwa pencanan­gan PIN polio 2016 tingkat Kota Bogor dipusatkan di Posyandu Ke­cubung Mekar, Kelurahan Ciheu­leut, Kecamatan Bogor Timur.

“Pelaksanaan PIN polio 2016 ini kita pantau secara berjenjang, se­tiap pos terdapat tenaga suverlance yang akan memantau dan melapor­kan target pelaksanaan,” katanya.

Ia kembali melanjutkan, bahwa pemberian PIN polio 2016 ber­langsung selama sepekan mu­lai dari tanggal 8 sampai 15 Maret, dengan sasa­ran bayi dan balita dari usia 0 sam­pai 59 bulan.

“PIN polio diberikan tanpa me­mandang status imunisasinya, imu­nisasi polio ini tambahan, anak yang sudah divaksin sebelumnya tetap bisa diberikan vaksin sebagai pelengkap imunisasi,” katanya.

BACA JUGA :  Enak dan Menyehatkan Tubuh, Ini Dia 5 Manfaat Konsumsi Sarang Burung Walet

Menurut Rubaeah, pemberian imunisasi Polio dengan cara ditetes­kan, tidak memiliki efek samping yang akan menyebabkan bayi men­galami demam atau keluhan lain­nya. Hanya saja bagi orangtua yang anaknya di vaksin polio kemudian dalam waktu enam jam mengalami gejala muntah-muntah, tidak perlu khawatir karena itu merupakan efek samping yang wajar dari vaksin ini. Namun, hal itu sangat jarang sekali terjadi apalagi vaksin polio sekarang dilakukan oleh tim medis kesehat­an. Sementara, bagi bayi atau bal­ita yang mengalami gejala, Dinkes Kota Bogor sudah mempersiapkan Rumah sakit rujukan yakni RSUD Kota Bogor dan RS PMI.

“Biaya tercover jika memamg ter­bukti sakit akibat dari vaksin, tapi itu sangat jarang ya, kecuali pasien yang disuntik DPT, dan semua biaya kita cover kalau memang itu akibat efek dari vaksin polio. Dan efek itu akan terasa sekitar 6 jam kemudi­an,” tambahnya.

Rubaeah mengatakan, vaksin PIN polio telah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indinesia (MUI) dan diproduksi dari dalam negeri oleh Biofarmaka, yang memasuk sebagian besar untuk kebutuhan dunia.

BACA JUGA :  8 Penyebab Susah Turunkan Berat Badan, Simak Ini

“Untuk Kota Bogor kita sudah menyuplai 95.311 vaksinasi, satu botol vaksin untuk dosis 20 anak, sehingga cukup untuk pelaksanaan sepekan ini,” katanya.

Vaksin yang digunakan adalah jenis tetes melalui mulut, maka dari itu dia menghimbau tidak semua bayi dan balita bisa ikut PIN Polio. “Bayi yang terkena resiko tinggi sep­erti, tumor, HIV, lupus dan kelainan darah, itu bisa menyebabkan kelum­puhan. Dan untuk PIN Polio tahun ini ada yang berbeda, pemberian vaksin tidak boleh diberikan oleh kader, namun oleh tenaga kesehat­an,” tambahnya.

Rubaeah menambahkan, bahwa setiap kader, tenaga kesehatan dan PKK ditingkat kecamatan dan kelu­rahan bergerak untuk memantau pelaksanaan PIN dan melakukan jemput bola agar cakupan mencapai 95 persen.

“Target kita cakupan PIN 95 persen. Jika 95 persen anak sudah diberikan imunisasi, maka upaya kita untuk bebas polio bisa terca­pai,” katanya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian Bima Arya me­mastikan seluruh kader dan Pokja PKK bergerak bersama-sama un­tuk menyukseskan PIN 2016 sesuai dengan target yang ditetapkan. “PIN 2016 ini sangat penting agar kita bisa melindungi anak-anak dari penu­laran polio,” katanya.

============================================================
============================================================
============================================================