IMG_0265Hampir semua orang pernah merasakan kebal atau kesemutan di bagian tubuh tertentu. Paresthesia atau kesemutan adalah sensasi panas atau dingin yang terjadi di permukaan tubuh tertentu. Kesemutan pada umumnya ditemukan pada orang-orang berusia 40-60 tahun.

Oleh : LATIFA FITRIA
[email protected]

Jangan remehkan kesemutan, bisa jadi keluhan tersebut merupakan tanda gangguan kesehatan. Lebih sering, ke­semutan terjadi karena aliran darah di bagian tubuh tertentu terhambat. Bi­asanya karena Anda terlalu monoton di posisi tertentu. Duduk bersila, misalnya. Kesemu­tan normal akan hilang bila tekanan lancar karena memperbaiki posisi tubuh.

“Stroke memang ditandai dengan defisit neurologis, dari baal (mati rasa), kesemutan, pusing sebelah, hingga penurunan kesada­ran, yang disebut defisit neurologis global,” ujar Yoeswar Darisan, dokter spesialis saraf dari RS Palang Merah Indonesia (PMI) Bogor.

Kesemutan dapat terjadi ketika ada tekan­an yang tidak biasa (tekanan sangat lama) pada saraf tangan atau kaki dan bagian tubuh lainnya. Akibat penekanan ini, aliran darah ke saraf pusat terhalang sehingga menimbul­kan ketidaknyamanan.

Jangan pernah menganggap remeh kese­mutan, karena bisa menimbulkan kerusakan saraf permanen dan penyakit-penyakit kronis lainnya.

Secara normal, manusia bisa merasakan sensasi tertentu setelah ada rangsangan atau stimulus yang sesuai. Contohnya, merasa, meraba, menyentuh, menekan, nyeri, dan se­bagainya. Sensasi tersebut baru muncul bila ada stimulus. Dan sensasinya, tentu saja, ha­rus sesuai dengan stimulusnya. Jadi kalau kita diraba, kita akan merasakan sensasi diraba.

Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Jika dae­rah yang mengatur sistem motorik juga ter­kena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.

BACA JUGA :  Wajib Tahu! Cara Melancarkan BAB Secara Alami, Bisa Cegah Sembelit Juga

Berikut ini sejumlah penyakit yang ditandai oleh gejala ke­semutan.

Diabetes melitus (DM) Pada pasien DM, kesemutan merupakan gejala kerusakan pada pembuluh darah. Akibat­nya, darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang. Kondisi ini dapat diatasi den­gan mengendalikan kadar gula darah secara ketat, juga mengonsumsi obat seperti ga­bapentin, vitamin B1 dan B12.

Stroke

Kesemutan dapat jadi tanda stroke ringan. Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat. Gejala lain yang muncul: rasa kebas sepa­ruh badan, lumpuh separuh badan, buta sebelah mata, su­kar bicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur.

Gejala berlangsung be­berapa menit atau kurang dari 24 jam. Biasanya terjadi pada waktu tidur atau baru bangun. Kondisi ini harus ditangani karena bisa berkembang men­jadi stroke berat.

Penyakit jantung

Kesemutan tak hanya akibat neuropati tekanan, tetapi karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menem­pel. Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak sehingga terjadi serebral embolik. Bila sumbatan di otak men­genai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Jika daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan dis­ertai kelumpuhan.

Infeksi tulang belakang Ini menyebabkan ba­gian tubuh dari pusar ke bawah tak dapat digerak­kan. Penderita tak dapat mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dinamakan mieli­tis (radang sumsum tulang be­lakang). Tingkat kesembuhan tergantung dari kerusakannya. Bisa sembuh sebagian, tetapi ada juga yang lumpuh.

BACA JUGA :  Obat Alami Sesak Napas yang Bisa Dicoba di Rumah, Ini Dia Caranya

Rematik

Penyakit ini bisa menim­bulkan kesemutan atau rasa tebal. Dalam hal ini saraf terj­epit akibat sendi pada engsel, misalnya sendi pergelangan tangan, berubah bentuk. Gejala kesemutan biasanya hilang sendiri bila rematik sembuh.

Spasmofilia (tetani) Gejala kesemutan juga bisa merupakan tanda penyakit spasmofilia (tetani). Penya­kit ini timbul karena kadar ion kalsium dalam darah berkurang. Penyebabnya adalah menurunnya tegangan karbon dioksida dalam paru-paru. Gejala lain: kejang pada tungkai, sulit tidur, emosi labil, takut, lemah, sakit kepala se­belah atau migrain, dan hilang kesadaran.

Guillain-barre syndrome Kesemutan bisa jadi salah satu indikasi penyakit ini. Ditandai gejala demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Juga diikuti rasa kesemutan dan kebas. Kesemutan biasanya terasa di sekujur tubuh, khususnya pada ujung jari kaki dan tan­gan karena virus menyerang sistem saraf tepi. Bila keadaan itu tidak segera diatasi, seran­gan akan berlanjut ke organ vital. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lum­puh di seluruh tubuh.

Cytomegalovirus (CMV) Ada kesemutan yang didahu­lui flu berat. Kesemutan akan menghebat mulai dari ujung jari, menjalar hingga ke pusar. Penderita bisa hanya merasa kebas atau sampai sulit ber­jalan, berarti sumsum tulang belakang kena radang. Ini aki­bat serangan virus, biasanya cytomegalovirus. (*)

============================================================
============================================================
============================================================