maxresdefaultKram atau kesemutan sering kali dianggap biasa. Padahal, bisa jadi ini merupakan gejala neuropati atau ada saraf yang rusak. Mungkin banyak yang menganggap kram, kesemutan, atau mati rasa di tangan atau kaki saat duduk terlalu lama sebagai hal biasa. Mulai saat ini, anggapan tersebut sudah harus disingkirkan. Gejala-gejala tersebut, terutama yang tanpa sebab, merupakan pertanda adanya kerusakan saraf yang disebut neuropati.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Neuropati adalah keru­sakan saraf karena pe­nyakit, trauma pada saraf, atau dapat juga karena efek samping dari suatu penyakit sistemik. Gang­guan ini dapat menganc am siapa saja. Namun, risikonya lebih besar, sekitar satu dari empat orang berusia sekitar 40 tahun ke atas dan satu dari dua orang penderita diabete s. Neu­ropati juga dapat menyerang seseorang yang mengalami defisiensi vitamin B1, B6, dan B12.

“Neuropati sering kali tidak disadari sebagai penyakit, melainkan kondisi yang umum terjadi. Padahal, jika dibiarkan, neu­ropati dapat mengganggu mobilitas penderi­tanya,” kata Ketu a Kelompok Studi Neurofi­siologi dan Saraf Tepi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) P usat dr Manfaluthy Hakim SpS(K).

Manfaluthy menyebutkan, gejala neu­ropati meliputi nyeri seperti terbakar di tangan dan kaki, rasa baal, mati rasa, kram, kaku-kaku, kesemutan, kulit hipersensitif, kulit mengkilap tidak wajar, rambut rontok pada area tertentu, kelemahan tubuh dan ang gota gerak, serta atrofi otot atau otot mengecil. Namun, menurut dia, perbe­daan kesemutan atau kram biasa adalah gejala neuropati berlangsung spontan tanpa provokasi terlebih dahulu.

BACA JUGA :  Konsumsi Ini Sebelum Tidur, 3 Minuman Penghancur Lemak Perut

“Jika keluhannya membaik atau hilang saat memperbaiki posisi atau terjadi pada saat-saat tertentu saja, itu bukan neuropati. Tapi itu bisa jadi pertanda awal adanya gang­guan peredaran darah,” ujar Manfaluthy.

Neuropati, Manfaluthy menyebutkan, ter­bagi beberapa jenis. Pertama, karena penu­aan. Lebih dari 26 persen orang berusia di atas 40 tahun menderita gangguan ini. Apabila tidak diterapi dengan benar, neuropati dapat menjadi parah dan mengarah ke penyakit-penya­kit saraf yang lebih berat. Ada juga neuropati dia­betikum karena penyakit diabetes.

L ebih dari 50 persen pasien diabetes men­galami neuropati, terutama pada penderita den­gan kadar gula darah tidak terkontrol. Gejala lain yang menyertainya di ant aranya gangguan pencernaan, mual, muntah,diare,sulit buang air besar, pusing, pingsan, masalah buang air kec il, disfungsi ereksi, hing ga kekeringan vagina. “Pada beberapa pasien malah bisa tanpa gejala,” sebut­nya.

BACA JUGA :  Simak 5 Menu Sarapan Terbaik Ini untuk Berikan Energi dan Tingkatkan Suasana Hati

Neuropati juga dapat disebabkan oleh kurangnya asupan atau defisiensi vit amin neu­rotropik, yaitu vitamin B1, B6, dan B12. Dia me ­nuturkan, vitamin ini adalah makanan saraf yang sangat dibutuhkan untuk melindungi dan mere­generasi saraf. Vitamin neurotropik berfungsi menormalkan fungsi saraf dengan memperbaiki ganggu an metabolisme sel saraf.

“Asupan vitamin B12 yang sangat dibutuhkan tubuh karena vitamin B12 yang masuk ke tubuh hanya diserap kurang dari 2 persen asupannya,” sebut Manfaluthy.

Untuk itu, dalam upaya mencegah neu­ropati, Manfaluthy menyarankan, jangan lupa selalu mengonsumsi vitamin neurotropik. Hal itu agar si stem saraf dapat bekerja dengan baik dan mencegah terjadinya komplikasi pada pasien diabetes. Tubuh juga membutuhkan nutrisi seim­bang dan dapat memenuhi kebutuhan untuk otak, saraf tepi, dan fungsi lainnya. Selain itu, menjalankan pola hidup yang benar dan sehat. Apabila menderita diabetes, hipertensi, dan jan­tung, maka manajemen penyakit agar terkontrol dengan baik.

”Penting pula pemeriksaan kondisi tubuh secara berkala sehingga dapat mendeteksi gejala neuropati secara dini dan dapat ditangani den­gan cepat . Neuropati merupakan kondisi yang se­lama ini diabaikan masyarakat. Padahal, kondisi ini berpotensi menyerang siapa saja dan pence­gahannya sangat mudah,” tuturnya.

============================================================
============================================================
============================================================