JAKARTA, TODAY — Kuota masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) diÂpangkas menjadi 40 persendÂari 50 persen, atau dikurangi 10 persen. Sedangkan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tetap 30 persÂen. Sisanya 30 persen untuk Seleksi Mandiri.
Panitia seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri juga telah merilis jadÂwal SNMPTN dan SBMPTN. PendaftÂaran calon mahasiswa untuk mengiÂkuti SNMPTN dimulai pada (29/2/2016) mendatang.
Menteri Ristekdikti, Mohammad Nasir menjelaskan tujuan penyesuaian kuota ini adalah untuk menjaga kesÂeimbangan antara SNMPTN dan SelekÂsi Mandiri. “Perlu diingat bahwa penÂdidikan tinggi bukan hanya tanggung jawab universitas, tetapi juga masyaraÂkat. Masyarakat harus turut berpartisiÂpasi dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi,†katanya, di JakarÂta, kemarin.
Nasir juga mengatakan, sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri sudah berjalan baik. Ada beberapa peÂrubahan terkait dengan seleksi terseÂbut. Di antaranya menggunakan inÂdeks integritas sekolah, serta proporsi kuota pada masing-masing seleksi maÂsuk PTN.
Indeks integritas ini diterapkan pada SNMPTN melalui aplikasi pangkaÂlan data sekolah dan siswa (PDSS) yang akan dibuka mulai 18 Januari menÂdatang. Sistem tersebut akan merekam semua data prestasi akademik siswa yang diisi sekolah dan pilihan program studi (prodi) PTN oleh siswa. “Kami ingin mendidik kejujuran semua sekoÂlah dalam proses pendaftaran ini. Jika tidak jujur, siswa akan kena sanksi dan didiskualifikasi. Sekolah yang berÂsangkutan juga akan di-black list serta tahun berikutnya tidak bisa mengirimÂkan siswa lagi melalui PDSS,†tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum SNMPTN-SBMPTN 2016, Rochmat WaÂhab menjelaskan, jumlah perguruan tinggi negeri yang mengikuti SNMPTN untuk tahun ini bertambah. Jika pada 2015 yang mengikuti SNMPTN 65 PTN, pada 2016 ini bertambah menjadi 78 PTN. “Ada 13 PTN baru yang pada taÂhun lalu hanya melaksanakan SBMPTN saja, namun sekarang ikut SNMPTN,†terangnya.
Berdasarkan data SNMPTN 2015, jumlah sekolah yang mendaftar meÂlalui (PDSS) 21.228 sekolah. JumÂlah siswa yang mendaftar sebanyak 852.093, di antaranya lewat Bidikmisi sebanyak 152.097.
Sementara untuk SBMPTN, tercatat 693.185 siswa yang mendaftar. SebanÂyak 90.686 siswa di antaranya pemoÂhon Bidikmisi. “Kita juga terus melakuÂkan program sosialisai, sehingga untuk tahun ini diperkirakan jumlah sekolah dan siswa yang mendaftar akan meninÂgkat,†pungkasnya.
(Yuska Apitya Aji)