4-Alasan-Penting-Kenapa-Anda-Harus-Membekukan-Sel-Telur-AndaHamil dan melahirkan anak merupakan hak istimewa yang dimiliki perempuan. Namun kini banyak faktor yang membuat wanita memutuskan untuk tidak segera hamil atau menunda memiliki anak. Misalnya, meski sudah menikah, tetap ingin berfokus pada karier, baik profesional maupun pegawai.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Banyak pula wanita yang tidak ingin cepat-cepat menikah karena merasa lebih nyaman serta ba­hagia menjadi lajang. Se­bab, jika menikah, sang suami ingin cepat-cepat punya anak, sehingga dia menunda sampai merasa siap menikah dan punya anak.

Klinik Yasmin Kencana, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, beberapa waktu lalu telah diresmi­kan sebuah metode terbaru dalam kedokteran di Indonesia, yakni teknik simpan beku indung telur. Metode itu bisa menjadi pilihan bagi perempuan yang ingin tetap mem­pertahankan usia biologisnya.

Selama ini kita mengenal usia hanya berdasarkan identitas, sep­erti kartu tanda penduduk (KTP), akta kelahiran, atau SIM. Jangan merasa bangga dengan usia KTP, yang menandakan seseorang beru­sia muda. Sebab, dalam urusan kesuburan, usia biologis memiliki peran penting. Usia biologis adalah masa aktif indung telur wanita mem­produksi sel telur.

Menurut dokter spesialis ke­bidanan di klinik tersebut, Budi Wiweko, usia biologis bagi wanita sangat penting. Sebab, usia ini me­nentukan bagaimana seorang wani­ta memproduksi sel telur untuk menghasilkan anak. “Keberadaan sel telur yang dimiliki wanita terus menyusut seiring dengan perjalanan usia,” katanya.

BACA JUGA :  Konsumsi Ini Sebelum Tidur, 3 Minuman Penghancur Lemak Perut

Ketika janin berusia 5 bulan dalam kandungan ibunya, sel telur yang dimiliki ibu tersebut sebanyak 6 juta. Pada saat lahir, jumlahnya ting­gal 1 juta, dan seiring dengan perjala­nan usia, ketika mencapai 37 tahun, jumlahnya cuma 25 ribu. “Nah, pada saat menopause, sel telurnya tinggal seribu,” ujar dokter Weko.

Menurut dokter Weko, dengan kondisi tersebut, keinginan untuk memiliki anak semakin terbatas. “Karena itu, kehadiran teknologi simpan beku indung telur menjadi sebuah pilihan menjanjikan bagi wanita yang ingin tetap mempertah­ankan usia biologisnya.”

Selain itu, metode ini memberi solusi yang membantu seorang wanita penderita kanker yang harus menjalani kemoterapi atau radiasi (penyinaran). “Si penderita kanker tetap bisa melestarikan kesuburan­nya hingga terapi pengobatannya selesai. Saat ini, 20 persen kasus kanker terjadi di usia subur,” ujar Weko.

Padahal terapi kanker bisa meru­sak pabrik sel telur. “Melalui metode ini, sel telurnya bisa dibekukan dan akan ditransplantasi kembali bila pasien sudah siap untuk memiliki anak,” kata dokter dari divisi immu­no-endokrinologi reproduksi di klinik yang menjadi pusat pelatihan, pelay­anan, dan pengembangan bayi tabung di Indonesia itu. Teknik simpan beku di klinik Yasmin itu kini menggunakan teknik pembekuan cepat.

BACA JUGA :  Enak dan Menyehatkan Tubuh, Ini Dia 5 Manfaat Konsumsi Sarang Burung Walet

“Teknik ini lebih unggul dari­pada metode pembekuan lambat. Disebut juga vitrifikasi atau teknik pembekuan cepat yang dapat me­nyimpan jaringan tanpa terbentuk kristal es dan tidak menimbulkan perubahan morfologi dan jaringan folikel,” dokter Weko menjelaskan.

Pembekuan embrio dilakukan secara cepat pada temperatur mi­nus 196 derajat Celsius dengan menggunakan nitrogen cair untuk menghindari terbentuknya kristal es. Seluruh metabo­lisme sel terhenti dan sel pun akan terhindar dari risiko kerusakan foli­kel karena terlindungi oleh lapisan seperti kaca dan tidak ada kristal es yang terbentuk. Dengan teknik ini, fungsi reproduksi wanita bisa diper­tahankan dan memiliki 90 persen kemungkinan bisa hamil kembali.

Dokter Weko meyakini teknik simpan beku ini sangat membantu wanita dan pasangan suami-istri yang ingin menunda atau menjad­walkan kehamilan. Juga membantu penderita kanker, atau wanita yang secara genetik memiliki jumlah sel telur sedikit, serta pasien yang melakukan operasi pengangkatan kista atau mioma, bisa hamil.

Menurut Direktur Utama RSCM Profesor Akmal Taher, inovasi di Klinik Yasmin ini diharapkan bisa menjadi pusat kesuburan perem­puan di Asia Tenggara. “Kalau Klinik Yasmin Kencana bisa memberikan pelayanan terbaik dengan hasil gemilang, masyarakat Indonesia tak perlu repot berobat kesuburan ke luar negeri,” ucap dia. (NET)

============================================================
============================================================
============================================================