Untitled-13BOGOR, TODAY – Pemerin­tah Kabupaten Bogor berhasil menyelamatkan 2.500 hek­tare sawah dari 3.000 hektar yang terancam gagal panen akibat kemarau berkepanjan­gan tahun 2015 ini.

Bupati Bogor, Nurhay­anti mengungkapkan, upaya bantuan pompa ke sejumlah wilayah kekeringan ampuh untuk terhindar dari gagal panen besar-besaran di Bumi Tegar Beriman.

“Dari perkiraan kami wak­tu itu yang terancam gagal panen sekitar 3.000 hektare, tapi pada akhirnya yang gagal panen itu cuma 500 hektare. Karena kami juga terus men­gupayakan dengan alat-alat penyedot air,” tutur Nurhay­anti, Minggu (23/8/2015).

Yanti pun menjanjikan ada bantuan bibit dan pupuk bagi petani yang sawahnya men­galami gagal panen. “Biasanya dari pemerintah pusat yang memberikan lewat Dinas Per­tanian dan Kehutanan (Distan­hut) untuk bantuan bibit dan pupuknya,” lanjut dia.

Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor ini melanjutkan, meski curah hujan tak kunjung stabil dan pernah menyatakan jika ke­marau tahun ini merupakan yang terparah, dirinya men­arik pernyataan itu.

BACA JUGA :  DPP Partai Golkar Dukung Penuh Jaro Ade di Pilkada 2024

“Memang hujan sekarang ja­rang kita temui, tapi masih ada kok wilayah yang hasil panen­nya menggembirakan. Misalnya di Parungpanjang yang hasil pertaniannya tembus 9 ton per hektare dari biasanya 6 sampai 7 ton saja per hektare,” lanjutnya.

Informasi dari Badan Me­teorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKB) kata Yanti, kekeringan terpanjang ini berlangsung sebagai dampak badai El Nino. “Jadi ini bukan cuma berlangsung di Kabu­paten Bogor. Walaupun sebe­lumnya dinyatakan terparah, rupanya tidak separah itu,” ucap dia.

Sementara itu, ia telah me­mastikan pendistribusian air bersih untuk konsumsi lancar ke wilayah kekeringan. Tangki air didistribusikan Badan Pen­anggulangan Bencana Dae­rah, Perusahaan Daerah Air Minum, TNI dan bekerjasama dengan pihak-pihak swasta.

Ditemui terpisah, Kepala Seksi Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Budi Aksomo mengatakan, ban­tuan air bersih sudah men­cakup total 19 kecamatan dan 73 desa hingga pekan ini. Se­jak kemarau dimulai Juni 2015 lalu, sekitar 670.000 liter air telah didistribusikan BPBD.

BACA JUGA :  Maraknya Kasus Pencurian Hewan Ternak Resahkan Warga Kecamatan Leuwisadeng

“Alhamdulillah sepekan ini ada hujan dua hari, tapi untuk wilayah timur tidak kebagian. Daerah sana paling membu­tuhkan air, tapi kami juga ha­rus menggilir bantuan. Untuk minggu ini lebih banyak di wilayah barat seperti Ciseeng, Leuwisadeng, dan Ciampea,” tutur Budi.

Distribusi air, kata dia, ter­kendala kekurangan armada, padahal personel dan pasokan air lebih dari cukup. “Sudah ada bantuan dari perusahaan air swasta, tetapi mereka me­minjamkan tangki kapasitas 15.000 liter ke atas. Itu malah tidak bisa masuk ke pelosok yang jalannya kecil,” kata dia.

Selain itu, organisasi pan­du Pramuka turut berkontri­busi menyalurkan air bersih. Wilayah Cibinong raya yang juga terkena dampak kekerin­gan jadi sasaran.

“Minggu ini kami mendis­tribusikan ke Cibinong, Sukahati, dana Babakan Madang. Pramuka turun langsung untuk membagikan air. Sebelumnya, pramuka juga membantu pendistribu­sian air bersih di dua desa Kecamatan Jonggol dan Leu­wiliang ” ujar Waka Infokom Kwartir Cabang Kabupaten Bogor, Riny Kusumawati.

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================