Air sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Untuk konsumsi sehari-hari, air harus higienis atau terbebas dari bakteri, virus, hingga bahan kimia. Jika tidak, berbagai risiko penyakit mengintai Anda
Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]
Guru Besar Fakultas KesÂehatan Masyarakat UniÂversitas Indonesia (UI), Umar Fahmi Achmadi mengungkapkan, konÂsumsi air dengan kualitas buruk bisa meningkatkan risiko penyakit akibat kuman dalam air seperti kolera, roÂtavirus, diare, tipus, sakit kuning, hingga polio. “Penyakit-penyakit ini jarang sekali dikaitkan dengan konÂsumsi air. Padahal pas dicek, minÂumnya selama ini tidak bersih,†kata Umar, Selasa (25/8/2015).
Umar mengatakan, bahaya kualitas air yang diminum pernah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung tahun 2010 lalu. Penelitian menunjukkan, 47,8 persÂen balita laki-laki yang mengalami diare terinfeksi rotavirus. Di Jawa Barat, sejumlah anak yang minum dari air yang bersumber dari sunÂgai mengalami polio. Ditambah lagi, anak-anak tersebut memang tidak vaksin polio.
Menurut Umar, air tak hanya tercemar kuman, bakteri maupun virus, tapi juga bahan kimia berbaÂhaya. Umar mengimbau masyarakat untuk konsumsi air yang benar-benar higienis, yaitu tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbakteri. “Bakteri kalau air direbus sampai mendidih mungÂkin mati, tapi logam berat tidak,†ujarnya.
Pendiri Indonesia Water Institute Firdaus Ali mengungÂkapkan, saat ini hanya 29 persen masyarakat Indonesia yang dapat mengakses air bersih melalui perpipaan. Angka tersebut sangat jauh dari target pemerintah tahun 2019, yakni sebesar 60 persen.
Salah satu penyakit yang palÂing berbahaya adalah kanker kulit. Kanker kulit adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada kulit. PenyeÂbab kanker kulit berbeda-beda denÂgan tingkat keganasan kanker yang juga berbeda-beda.
Salah satu jenis kanker kulit yang paling ganas adalah melanoma, karena dapat menyebabkan kemaÂtian. Melanoma adalah kanker yang terjadi pada melanosit, sel pigmen yang ada di kulit yang menghasilkan melanin.
Yang paling berisiko terkena kanker ini adalah mereka yang sering terkena paparan sinar ultraviolet secara langÂsung, yang terkena paparan senyawa berbahaya seperti tar batubara, creosote dan arsenik. Juga orang yang dalam keluarÂganya pernah ada yang menderita kanker kulit. (*)