Lebih lanjut dirinya mengung­kapkan, pencak silat merupakan salah satu bagian dari kearifan lokal (local wisdom) yang harus terus di­pelajari dan dilestarikan. “Berang­kat dari itu, festival pencak silat ini mengusung semangat ‘Jadilah pendekar pilihan untuk menegak­kan budaya seni pencak silat mela­wan arus globalisasi,” ungkapnya.

Ketua Festival Pencak Silat Bo­gor Atoday Cup I – 2015, M Syahru­din memaparkan, sejatinya pencak silat mengandung empat aspek penting yang saling terkait. Dian­taranya mental spiritual, beladiri, seni budaya, olahraga. “Kita ber­harap ini senantiasa berkembang trus beriringan, sehingga kita tidak ketinggalan jauh secara tradisi,” kata di sela – sela kegiatan penyega­ran wasit dan juri di Padepokan Si­lat Kota Bogor, Minggu (6/9/2015).

BACA JUGA :  DARI PREMAN TERMINAL, SEKDES HINGGA ANGGOTA DPRD PROVINSI JABAR

Acara penyegaran tersebut dii­kuti oleh 12 orang juri dengan lisensi nasional serta perangkat pertandin­gan lainnya dengan total 27 orang. Selain pembekalan materi, tata cara pertandingan dan penilaian, juga di­lakukan simulasi pertadingan untuk meminimalisir kesalahan saat festi­val digelar. “Kelengkapan aksesoris dan atribut juga menjadi bagian dari poin penilaian,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Bejat, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang hingga Hamil dan Melahirkan

Ada tiga kriteria utama pe­nilaian dalam festival tersebut. Di­antaranya Wiraga atau peragaan jurus, Wirama atau ketepatan dan keserasian gerak dengan irama musik pengiring, serta Wirasa atau penghayatan jurus.

Untuk juri festival didatangkan dari berbagai kota di Jabar. Antara lain Kabupaten Karawang, Kabu­paten Garut, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cian­jur, Kota Sukabumi, dan Kota Bogor. “Untuk persiapan festi­val sendiri sudah 90 persen,” pungkasnya.

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================