Untitled-5“sayangnya bunuh diri yang menjadi pilihan karena seolah tidak ada bantuan lain yang bisa diharapkan. WHO sebagai lembaga kesehatan dunia memperkirakan ada 1 juta orang yang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya. Setiap kasus bunuh diri sebenarnya memberikan tanda-tanda peringatan yang dapat dikenali sehingga bisa dilakukan pencegahan”

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Setiap orang memiliki masalah kehidu­pannya masing-masing dan kemam­puan menghadapinya pun berbeda-beda. Melakukan deteksi dini dan manajemen stres yang baik akan mengurangi risiko terjadinya bunuh diri di kemudian hari. Pengetahuan tentang manaje­men stres dan masalah kejiwaan juga penting dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat seperti mahasiswa, pekerja, guru, orang tua, anak dan sebagainya.

Kasus bunuh diri yang sering terjadi di ka­langan remaja sering ditemuakan, bahkan di Bogor sekalipun. Beberapa kasus bunuh diri yang bermacam motif yang umumnya dilatar­belakangi karena percintaan, masalah kelu­arga atau bisa juga karena ekonomi. Namun, ternyata bunuh diri ini dapat di cegah oleh orang-orang terdekat si pelaku.

Kepala SMF Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor, Dr Lahargo Kembaren ,SpKJ mengungkapkan seorang yang melaku­kan bunuh diri atau mencoba bunuh diri se­benarnya tidak sungguh-sungguh ingin men­gakhiri hidupnya, mereka sebenarnya hanya ingin penderitaan juga konflik yang dialamin­ya cepat berakhir.

BACA JUGA :  Rahasia Orang Jepang Miliki Kulit Mulus dengan Konsumsi Makanan Sehat Ini

“Hanya sayangnya bunuh diri yang men­jadi pilihan karena seolah tidak ada bantuan lain yang bisa diharapkan. WHO sebagai lem­baga kesehatan dunia memperkirakan ada 1 juta orang yang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya. Setiap kasus bunuh diri sebenarnya memberikan tanda-tanda perin­gatan yang dapat dikenali sehingga bisa dilaku­kan pencegahan,” urainya.

Tanda-tanda, sambung Lahargo, orang yang ingin mengakhiri hidupnya biasanya ker­ap berbicara kematian atau bunuh diri, selalu memikirkan hal-hal tentang kekerasan dan kematian seperti menonton film kematian, menuliskan puisi tentang kematian, menarik diri dari lingkungan sosial dan menurunnya nilai-nilai akademik.

“Mereka selalu mencari benda-benda yang dapat digunakan untuk melakukan bunuh diri seperti senjata api, senjata tajam, tali, dan lain­nya. Karena berfikir tidak ada jalan keluar se­hingga tidak ada harapan tentang masa depan, merasa pribadinya adalah orang yang tidak berguna dan beban bagi oranglain. Selain itu juga, munculnya perilaku yang tidak baik sep­erti menggunakan alkohol, narkoba, menge­mudi dengan sembrono, seksualitas yang tidak sehat,” paparnya.

BACA JUGA :  8 Penyebab Susah Turunkan Berat Badan, Simak Ini

Apabila ditemukan tanda-tanda peringatan bunuh diri seperti di atas maka segera lakukan tindakan pencegahan seperti

  1. Lakukan komunikasi dan pendampin­gan yang intensif untuk memastikan apa yang dikhawatirkan tidak benar
  2. Katakan bahwa dia tidak sendirian, ada banyak yang mau dan bersedia membantu
  3. Memberikan respon krisis dengan segera sesuai dengan tingkatan level risiko bunuh diri
  4. Rendah : ada pikiran bunuh diri, ti­dak ada rencana, tidak mau melakukannya
  5. Sedang : beberapa kali muncul pikiran bunuh diri, sedikit rencana, tidak mau melakukannya
  6. Tinggi : sering muncul pikiran bunuh diri, rencana yang jelas, tidak mau melakukannya
  7. Berat : selalu muncul pikiran bunuh diri, rencana yang jelas dan terus menerus berniat melakukannya
  8. Tawarkan bantuan dan bawa konsulta­si ke profesional kesehatan jiwa yang akan memeriksa dan memberikan penatalaksanaan yang sesuai.
  9. Berusaha untuk proaktif untuk menawarkan bantuan ketika muncul ide-ide bunuh diri lagi dengan meninggalkan nomor telepon
  10. Pindahkan benda-benda yang berba­haya yang bisa menjadi alat untuk melakukan bunuh diri
Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================