
“Kotoran telinga merupakan produk yang dihasilkan oleh kelenjar di liang telinga, yang akan melapisi kulit liang telinga serta melindungi telinga dari kerusakan dan infeksiâ€
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Manusia selalu berusaha untuk menjaga kebersihan tubuhnya, termasuk membersihkan telÂinga dari kotoran telinga. BanÂyak orang merasa telinganya seringkali kotor dengan adanya produk kental berwarnya kekuningan yang melekat pada liÂang telinga mereka sehingga mereka terbiasa untuk membersihkannya setiap hari. Namun, tahukah anda seberapa berharganya kotoran telinga ini bagi telinga anda?
Dr Dina Kusumawardhani menjelaskan, koÂtoran telinga sebenarnya bukanlah hasil dari kumpulan bakteri dan debu yang menumpuk di liang telinga, seperti kepercayaan banyak orang selama ini. Bentuk telinga dirancang untuk mengantisipasi masuknya kotoran. LiÂang telinga yang bersudut membuat kotoran, seperti debu atau serangga, sulit menembus bagian yang lebih dalam.
Tugas menghalau kotoran juga dilakuÂkan kelenjar rambut yang terdapat di bagian depan setelah liang telinga. Di sini juga diÂproduksi getah telinga yang bernama seruÂmen. Kita lebih mengenalnya sebagai tai telÂinga atau getah. Tai telinga inilah yang akan menangkap kotoran dan dengan sendirinya membersihkannya.
“Kotoran telinga merupakan produk yang dihasilkan oleh kelenjar di liang telinga, yang akan melapisi kulit liang telinga serta meÂlindungi telinga dari kerusakan dan infeksi,†terangnya.
Karena sifatnya yang kental dan lengket, maka serumen mampu menangkap debu dan bakteri serta mencegahnya masuk ke bagian telinga yang lebih dalam. Serumen terdiri dari asam lemak tersaturasi dan keasamannya mampu melawan bakteri yang masuk.
“Disamping itu, lapisan yang menyerupai lilin ini juga akan menjaga kulit liang telinga agar tetap terlumasi dengan baik sehingga mencegah kulit liang telinga menjadi kering dan mengurangi rasa gatal,†tambahnya.
Pada keadaan normal, liang telinga memiÂliki mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri. Secara alami serumen yang terdapat di dalam liang telinga akan berjalan menuju ke bagian luar dari telinga, proses ini dibantu oleh gerakan rahang saat kita mengunyah dan berbicara.
Saat serumen telah mencapai area yang dapat dilihat, bersihkanlah dengan mengÂgunakan handuk hangat. Hindarilah pengguÂnaan kapas pembersih telinga (cutton bud), terutama yang bersifat kasar, karena dapat menyebabkan kulit liang telinga terluka dan menimbulkan infeksi bahkan ketulian.
Orang sering salah kaprah menyangka tai telinga sebagai kotoran. Padahal, fungsinya sangat penting untuk membersihkan kotoran yang masuk. Secara alamaiah, kotoran yang masuk akan kering dan keluar sendiri. “Tahi telinga tidak usah dibuang, kecuali jika mengÂgumpal dan menyumbat liang telinga sehingga menghalangi masuknya gelombang suara ke telinga dalam,†tegasnya.