Anak-anak tidak perlu un­tuk melihat-lihat hewan dikebun binatang sebab akan terbentuk pola pikir yang salah. Cara pendi­dikan seperti ini membuat anak makin tidak bermoral. Dengan cara tadi justru orang tua mem­buat anak-anak tidak mengang­gap kebun binatang salah. Tidak salah mengurung burung dan ti­dak salah untuk merantai hewan. Bahkan tidak salah untuk mem­buat hewan kurus dan lapar. Be­sar kemungkinan anak-anak yang tumbuh dengan melihat kondisi itu akan berperilaku seperti apa yang dia lihat. Akhirnya keja­hatan terhadap hewan tidak bisa dihentikan.

Anak-anak yang pernah me­lihat pastinya ia akan memper­mainkan hewan dalam hidupnya. Bahkan anak-anak akan senang untuk memelihara burung. Satu sisi kita ingin anak berperilaku baik terhadap alam. Sisi yang lain kita menampakkan pula bahwa perilaku jahat harus dilakukan. Sangat kacau ketika manusia jus­tru menganggap hal itu perilaku yang baik. Padahal dengan ma­nusia mengurung hewan dan lain sebagainya membuat dirinya benar-benar menyalahi aturan. Pada dasarnya hewan tadi sedang bertasbih kepada Tuhan dengan cara tidak melawan perintah.

BACA JUGA :  KUSTA, KENALI PENYAKITNYA RANGKUL PENDERITANYA

Pemikiran yang salah juga saat alasan agar manusia dekat hewan, anak-anak tahu jenis-jenis binatang tertentu dan lain sebagainya. Ide itu harus dihenti­kan. Justru dengan perilaku salah tadi bagaimana memperbaiki hubungan manusia dengan ling­kungan hidup. Kedepannya kes­alahan berpikir tadi harus diber­hentikan. Yang harus dilakukan yaitu memperbaiki ekosistem atau habitat hewan. Saat hutan dialihkan menjadi kebun sawit maka hewan ini lagi-lagi menjadi korban ganasnya perilaku ma­nusia. Dengan mengubah lahan hutan menjadi lahan kebun bu­kankah kita telah mempersempit rumahnya hewan kita menguran­gi jumlah makanannya.

Mengapa kita egois dan ti­dak mau membiarkan hewan ini hidup. Dilihat-lihat dikebun binatang, kemudian member­inya makan dengan sedikit. Kita belum sadar jika kita dirantai seperti gajah maka bagaimana perasaan kita sebagai manusia. Untuk itu ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, jika harus hewan dimasukkan di ke­bun binatang maka usahakanlah habitatnya alami dan kemudian jadikan kebun binatang. Bukan kebun binatang yang dibuat ma­nusia dimana dipenuhi dengan kandang-kandang. Kemudian hewan dipaksa untuk masuk ke­dalam penjara manusia itu.

BACA JUGA :  KUSTA, KENALI PENYAKITNYA RANGKUL PENDERITANYA

Jika kita mendukung kebun binatang yang seperti itu maka sama artinya kita telah zalim kepa­da hewan-hewan satwa. Kita tahu itu salah, kita pula yang mendung­kungnya. Kedua, usahakan untuk menghentikan kerusakan hutan. Kerusakan hutan pada umumnya karena alihfungsi kebun sawit. Dengan fakta tadi kebun sawit perlu dihentikan dan cukup den­gan kebun sawit yang sekarang. Kedepannya tidak memperluas kebun sawit tetapi usahakan un­tuk meningkatkan inovasi seperti pupuk dan benih sawit.

Dengan benih yang lebih ung­gul diharapkan dapat meningkat­kan produksi sawit. Hal ini akan menyelamatkan satwa liar dari ke­punahan. Hewan tetap dapat habi­tat atau rumah yang luas untuk berkembang biak sehingga tidak perlu mati terbunuh dikebun bina­tang. Terakhir, hukum tegas dan pastikan siapa saja yang bunuh hewan harus dipenjara dan di­denda. Ada unsur kesengajaan jika kematian satwa karena kebakaran hutan dan perburuan. Berikan juga hukuman yang jelas kepada manusia yang lalai sehingga tidak ada lagi yang berani melakukan kejahatan kepada hewan. (*)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================