Bulan Ramadhan memang mengubah pola makan dan pola tidur kita. Tak heran jika selama menjalankan ibadah Puasa tubuh sering kali merasa lemas dan kurang berenergi. Tapi, itu bukan alasan untuk menghentikan olahraga selama sebulan penuh.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
National Fitness Training Manager Fitness First Indonesia dr. Alia Basamalah menÂgatakan, tetap berolahraga di bulan Puasa penting untuk menjaga metabolisme tuÂbuh tetap berjalan optimal.
“Metabolisme itu seperti roda berputar. Orang yang enggak biasa olahraga, jalannya metaboÂlisme lebih lambat. Metabolisme berkurang, berat badan akan lebih mudah nambah,†kata Alia.
Alasan lainnya, olahraga di bulan PuaÂsa juga untuk mempertahankan massa otot, level kardio, performa tubuh, dan menjaga berat badan ideal.
Meninggalkan kegiatan olahraga selama bulan PuaÂsa bisa menyebabkan peÂrubahan metabolisme tubuh, hingga kekuatan otot.
Bila kita “berpuasa†olahraga selama sebulan penuh, setelah bulan RaÂmadhan lewat, akhirnya banyak orang yang harus berusaha lebih keras lagi untuk mengembalikan keÂbiasaan olahraganya.
Alia mengatakan, tak perlu takut kehausan atau kurang bertenaga karena berolahraga di bulan puaÂsa. Semua bisa disesuaiÂkan dengan waktu dan intensitas berolahraga.
Menurut Alia, ada tiga pilihan waktu aman untuk berolahÂraga, yaitu sesaat seÂbelum berbuka Puasa atau pada sore hari, setelah berbuka Puasa tetapi sebelum makan malam, dan setelah makan malam.
“Disesuaikan dengan keÂbiasaan masing-masing. Minimal dua sampai tiga kali dalam seminggu,†kata Alia.
Hindari olahraga terlalu berat atau dii bawah sinar terik matahari karena bisa menyebabkan pengeluaran cairan yang berlebihan. Alia meÂnyarankan, pilihlah olahraga mulai dari intenÂsitas ringan dan sedang selama 20-30 menit.
Di samping itu, asupan makanan saat saÂhur dan berbuka Puasa juga harus dijaga agar tetap sehat dan bugar selama puasa. “Tetap menjaga level hidrasi. Saat sahur, minumlah cukup air, protein, lemak baik, dan karbohidÂrat kompleks yang seimbang,†sarannya.
Bagi Halaman