Masalah ini sebetulnya bisa diminimalisir lewat ran­cangan awal yang dilakukan. Apabila sudah terlanjur bo­cor, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah mem­bersihkan bagian permukaan dak dari segala kotoran baik debu maupun lumut. Tujuan­nya agar mempermudah saat menggunakan kawat halus dan kape scrape, serta untuk meraih hasil yang maksimal.

Setelah itu, poles bagian yang retak dengan menggu­nakan pelapis anti bocor. Saat masih dalam keadaan basah, tempelkan serat fiber di kes­eluruhan bagian yang bocor. Ulangi tahap ini sebanyak dua atau tiga kali.

Guna memperkuat proses pelapisan bagian yang bocor, lanjutkan dengan plesteran semen yang sebelumnya telah dicampur dengan pela­pis anti bocor hingga menca­pai tingkat ketebalan 4 cm.

Biasanya, dak yang bocor akan rentan terserang jamur dan lumut di bagian bawah. Untuk memperbaikinya, ter­lebih dahulu bersihkan jamur dengan menggunakan sikat kawat halus dan kape scrape.

Agar noda bekas jamur bersih sempurna, aplikasikan cat dasar atau wall sealer dan biarkan mengering sekitar dua jam. Setelah itu, poles area dak beton bagian bawah dengan cat finishing sebanyak dua kali. Pada pengecatan pertama, cat finishing perlu dicampur dengan air sekitar 10 persen (pengenceran). Sementara di pengecatan kedua, campuri cat dengan jumlah air 20 pers­en. (Winda/net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================