“Awal menghadapi puasa di sini, saya benar-benar tidak kuat, saya sampai menangis dan minta pulang ke Indo­nesia, tapi suami saya selalu meyakinkan dan menyeman­gati, akhirnya saya kuat dan betah di sini, saya sambil bekerja di sini untuk menigisi waktu luang,” ujarnya kepa­da BOGOR TODAY kemarin.

BACA JUGA :  Ditinggal Ibu Menyapu, Bocah di Makassar Terjebak Mesin Cuci

Ia juga menuturkan, ja­rangnya didapati masjid merupakan hal yang biasa disana, terlebih suara ku­mandang adzanpun jarang beliau dengar. “Patokannya kita melihat di aplikasi adzan di andriod untuk berbuka puasa, karena disini jarang ada masjid,” tambahnya.

Ia juga mengatakan, makanan menjadi kendala saat berpuasa di sana, tidak adanya makanan khas Indo­nesia menjadi hal yang pal­ing dirindukan oleh wanita itu. “Bukan cuma keluarga, tapi saya kangen sama mie golosor, cendol, kolak, gore­ngan dan takjil-takjil yang hanya ada di Indonesia, disini kebanyakan makanan western semua,” pungkas­nya. (Ananda Nasution)

BACA JUGA :  REFLEKSI HARI PENDIDIKAN NASIONAL: REPRESI SISTEM PENDIDKAN DALAM BENTUK KOMERSIALISASI

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================