Safety4Mengajarkan anak-anak untuk men­jadi aktif secara fisik sejak dini merupak­an fondasi dalam pemilihan gaya hidup sehat sepanjang hidup mereka.

Sebaliknya, kurangnya kegiatan fisik menjadikan anak di usia remaja dan dewasa muda cenderung mengalami penambahan berat badan yang tidak sehat, termasuk diet yang tidak sehat, merasa bosan untuk pergi ke sekolah, prestasi akademik berkurang, dan risiko obesitas saat dewasa.

Bahkan, orang dewasa tidak aktif dini­lai sulit untuk mendapatkan penghasilan optimal di tempat kerja, memiliki biaya perawatan kesehatan yang lebih tinggi, dan lebih banyak absen karena sakit, menurut laporan Aspen Institute’s 2016.

Kabar baiknya, pendidikan formal su­dah mulai mendorong para siswa untuk lebih aktif di sekolah dengan beragam ke­giatan. Namun, sekolah tak bisa melaku­kannya sendiri, ada 2 hal yang juga perlu dilakukan orangtua untuk membentuk generasi yang aktif.

  1. Jadilah model yang aktif.
BACA JUGA :  Awas! Ternyata Ini 5 Sayuran Yang Megandung Tinggi Gula

Orangtua sering mendikte anak untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang menunjang aktivitas fisik.

Namun, meminta anak untuk main di luar rumah sambil duduk di sofa dan menonton televisi bukanlah contoh yang baik. Anak cenderung akan melakukan hal yang sama.

Sebaliknya, jadikan bermain aktif di luar rumah sebagai rutinitas harian Anda. Ajaklah anak ke taman atau hala­man rumah untuk melibatkan kegiatan yang melibatkan berlari, melompat, mel­atih keseimbangan tubuh, menendang, melempar, dan sebagainya.

BACA JUGA :  Awas! Ternyata Ini 5 Sayuran Yang Megandung Tinggi Gula

Sehingga, anak-anak akan menjadikan aktivitas tersebut sebagai bagian dari ke­hidupan mereka.

  1. Biarkan anak mencoba dan menen­tukan apa yang mereka nikmati.

Anda penyuka sepakbola, bukan be­rarti Anda bebas mengajak anak untuk rutin berlatih sepak bola terus menerus. Itu bisa menyebabkan kelelahan, bahkan cedera bila anak terlalu dipaksa untuk aktif dalam bidang tertentu.

Lebih baik, ajak anak untuk mencoba berbagai jenis olahraga. Biarkan anak memilih mana olahraga yang paling mer­eka sukai dan nikmati.

Sehingga, anak akan menganggap olahraga sebagai hal yang menyenang­kan, bukan sebagai paksaan yang mele­lahkan.

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================