Terkait dengan kredit konsumer, Pahala mencontohkan, pertumbuÂhan kredit untuk kepemilikan mobil dan sepeda motor tergolong menÂgalami pertumbuhan tinggi hingga 20 persen. “Kredit korporasi masih berada di level dobel digit, meski ada di batas bawahnya,†ucapnya.
Selanjutnya, pertumbuhan kredit korporasi pada kuartal II, menurut dia, sudah jauh lebih baik dari sebeÂlumnya. Namun kredit pada sektor kecil dan menengah masih belum mengalami pertumbuhan yang sigÂnifikan, seperti yang diharapkan.
Pahala mengatakan target laba perÂseroan tahun ini juga diprediksi masih bergerak datar (flat). Hal ini disebabÂkan peruntukan laba yang akan banÂyak diprioritaskan pada Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).
Menurut Pahala, hingga kuartal II, masih terjadi peningkatan terÂhadap rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL). “Kita jaga rasio coverage NPL secara konÂsolidasi sekitar 120-an persen, bank only di atas 135 persen,†katanya.
Laba pada Maret lalu, kata Pahala, tergerus karena diperuntukkan bagi CKPN. Dia berharap pertumbuhan laba ke depan akan lebih baik, diikuti penuÂrunan NPL hingga akhir tahun. (net)