“Jangkrik dan belalang rasanya renyah, sedanÂgkan ulat bambu sedikit renyah di luar, tapi lembut di dalam. Kaki belalang dan sayap jangkrik menempel di gigi dan kalajengking lebih sulit untuk dimakan dengan semua cangkangÂnya, “jelas wanita berusia 40 tahun yang meminta Wardha untuk menÂerjemahkan dalam bahasa Inggris.
Tapi tentu saja, Anda akan menÂemukan rasa serangga goreng berÂbeda dari satu penjual dan penjual lainnya, karena mereka mengguÂnakan rempah-rempah yang berbeÂda, kadang-kadang penjual menamÂbahkan saud buatan sendiri untuk penambah rasa. Seperti penjual kentang dan jamu goreng di Jakarta, rekan-rekan mereka di Bangkok juga menaruh bumbu cabai atau campuran rasa pad belalang goreng dan itu akan memberikan kombiÂnasi yang enak dari keripik renyah tersebut.
Untuk mereka yang super petuÂalang, cobalah sekantong tas seÂrangga campuran, dan anda akan mendapatkan serangga yang bervariasi, termasuk kalajengking atau serangga menakutkan lainnya
Serangga akan lembab setelah beberapa jam digoreng, jadi lebih baik langsung disantap begitu seleÂsai digoreng. Anda juga dapat memÂbeli serangga goreng dalam kemaÂsan plastik di beberapa pasar, dan penjual menjamin bahwa serangga tetap renyah dan bisa bertahan hingga seminggu.
Sebuah laporan dari Organisasi Pangan dan Pertanian dunia tahun 2013 menunjukkan bahwa serangga bisa dimakan dan bisa membantu mengimbangi kerawanan pangan dengan meningkatnya populasi penduduk dunia – serangga tinggi akan protein, vitamin serta serat.
Di masa depan, mungkin saja sekantong tas serangga segera hadir di 7-Eleven terdekat. Siapa tahu?