Untitled-18Terungkapnya kasus vaksin palsu, jangan jadi alasan orangtua tidak memenuhi hak anak mendapat imunisasi. Namun kasus peredaran vaksin bayi palsu menjadi kasus kriminal yang menjadi momok mengerikan para orangtua. Kita harus lebih berhati-hati dalam memilih vaksin kesehatan bagi anak-anak.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Diketahui kandungan yang terkand­ung dalam vaksin palsu tersebut adalah antibiotik gentamicin dicampur dengan cairan infus. Dokter Umum, Fredi Adithia mengatakan, peredaran vaksin palsu merupakan sesuatu yang mengkha­watirkan. Tujuan awal vaksin yang seharusnya memberikan perlindun­gan terhadap penyakit malah bisa berbalik menjadi sumber penyakit.

BACA JUGA :  Wajib Tahu! Cara Melancarkan BAB Secara Alami, Bisa Cegah Sembelit Juga

“Vaksin palsu itu tentunya berba­haya dari beberapa faktor. Bisa dari sterilitas karena kan enggak semba­rangan untuk bisa bikin obat atau vak­sin yang steril itu. Kalau nggak steril terus disuntikkan ke tubuh nanti risiko infeksinya tinggi,” terang dia.

Lebih jauh dr Fredi menjelaskan karena vaksin palsu tersebut mengandung antibiotik, risiko lainnya yang mun­cul adalah bahaya reaksi alergi berat (shock anafilaktik) dan juga resisten­si. Keduanya merupakan risiko dari pem­berian antibiotik sembarangan.

“Kalau vaksin asli kan sudah me­lalui good manufacuring practice (GMP) ada quality kontrol. Ini kan bikin-bikin sendiri oplos sendiri, bisa bayangkan kacau banget keamanannya tidak ter­jamin sama sekali. Kalau antibi­otik yang kita takutkan itu reaksi alergi berat. Bisa juga ke arah resis­tensi karena orang nggak ada indikasi tapi malah dikasih antibiotik,” lanjut dr Fredi.

BACA JUGA :  Dipercaya Bisa Bikin Panjang Umur dengan 5 Gerakan Olahraga Ini

Ia berharap, semua aliansi masyrakat untuk lebih waspada, sebab ini menyangkut masa depan bayi-bayi dalam masa pertumbuhannya. “Kasus ini harus diusut tuntas, polisi, pemerintah, rumah sakt dan masyara­kat harus an­tisipasi,” pungkas­nya.

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================