image001BULAN Ramadhan merupakan bulan pendidikan (Tarbiyah) karena seluruh umat Islam dididik langsung oleh Allah SWT untuk berpuasa dan diajarkan oleh- Nya supaya bisa menjadi insan kamil (manusia paripurna) yang bisa menahan nafsu amarah dan siap menjawab tantangan zaman dengan segala permasalahan, ujian dan cobaannya.

Oleh: SITI SURYANI, S.PD.I
Kepala MI Mathla’ul Anwar Hulurawa 2, Kec. Rancabungur Kab. Bogor

Pada bulan yang is­timewa ini, terdapat sekian banyak wa­hana tarbiyah yang bisa dimanfaatkan dalam rangka penggemblengan dan pemanasan diri. Dari yang wajib seperti puasa dan zakat fitrah, hingga yang sunnah sep­erti tadarus, tarawih, i’tikaf, sedekah, dan yang berbentuk fisik seperti memberi makan berbuka kepada fakir miskin hingga yang psikis seperti sabar, tawakal, amanah, jujur dan sebagainya.

Ramadhan merupakan sa­rana tarbiyah ruhiyah (pem­binaan spiritual). Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan berfungsi sebagai sarana tazki­yatunnafs (pembersihan jiwa), dimana orang yang berpuasa selain menjaga diri untuk tidak makan dan minum, juga ditun­tut untuk mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan- Nya, dan melatih dirinya untuk menyempurnakan ibadahnya kepada Allah walau dalam ke­adaan lapar, bersikap jujur, menjaga diri dari ucapak kotor, keji, sifat dengki dan hasad. Dan dalam puasa juga ada hikmah yang tinggi yaitu memenangkan ruh ilahi atas materi dan akal atas nafsu angkara murka.

BACA JUGA :  SOLUSI AGAR GURU BEBAS DARI PINJOL

Ramadhan merupakan sa­rana tarbiyah jasadiyah (pem­binaan jasmani). Ibadah puasa merupakan ibadah yang tidak hanya membutuhkan pengen­dalian hawa nafsu tetapi juga membutuhkan kekuatan fisik, karenanya puasa tidak diwa­jibkan bagi mereka yang kes­ehatannya tidak prima, sep­erti orang tua yang telah renta, orang sakit, wanita hamil tua atau menyusui, serta orang yang sedang musafir, yang itu semua merupakan keringanan (rukhshah) bagi mereka, karena ketidakmampuan, atau karena kesehatan janin dan bayi dan menjaga ksehatan bagi orang yang sedang musafir (QS.2:184). Dari sisi kesehatan, akan mem­bersihkan usus-usus, memper­baiki kerja pencernaan, mem­bersihkan tubuh dari sisa-sisa endapan makanan, menguran­gi kegemukan, dan menenang­kan kejiwaan atas aspek materil yang ada dalam diri manusia.

Ramadhan merupakan sa­rana tarbiyah ijtima’iyah (pem­binaan sosial). Seluruh umat Is­lam di belahan dunia manapun diwajibkan berpuasa, tanpa terkecuali, baik yang kaya atau miskin, pria atau wanita, pe­jabat atau rakyat, kecuali bagi mereka yang ‘udzur, disinilah letak pendidikan sosial, mereka sama dihadapan perintah Allah SWT, sama dalam merasakan lapar dan dahaga, dan sama dalam ketundukan kepada per­intah Allah. Puasa juga membia­sakan umat untuk hidup dalam kebersamaan, cinta keadilan dan kepedulian yang melahir­kan kasih sayang kepada orang-orang miskin dengan berbagi, memperbanyak sedekah dan menunaikan kewajiban zakat firtah merupakan bukti lain dari tarbiyah ijtima’iyah.

Ramadhan merupakan sa­rana tarbiyah khuluqiyah (pem­binaan akhlak). Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang dari kamu sekalian berpuasa, janganlah ia berkata kotor dan berteriak. Bila dicela orang lain, maka katakanlah: “Aku ini sung­guh sedang puasa”. Dan dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang ti­dak mampu meninggalkan per­kataan dusta, dan melakukan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan lapar dan dahaga mereka”. (HR. Bukhori dan Abu Daud)

BACA JUGA :  SOLUSI AGAR GURU BEBAS DARI PINJOL

Ramadhan merupakan sa­rana tarbiyah jihadiyah. Ibadah puasa menjadi sarana menum­buhkan semangat jihad dalam diri umat, terutama jihad dalam memerangi hawa nafsu, dan berusaha menghilangkan domi­nasi jiwa yang selalu membawa­nya kepada perbuatan yang me­nyimpang. Sebagaimana puasa juga menumbuhkan semangat jihad yang nyata, karenanya peperangan yang terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya kebanyakan di bulan puasa, dan justru dengan berpuasa mereka dapat lebih semangat dalam berjihad, kare­na dengan puasa hati terasa lebih dekat kepada Allah SWT dibanding hari-hari dan bulan-bulan yang lain, walaupun pada dasarnya Rasulullah SAW dan sahabatnya tidak pernah mera­sa jauh dari Allah SWT.

Dan puncak tarbiyah yang dapat diraih shaimin pada bu­lan Ramadhan adalah mendapai maqam taqwa di sisi Allah SWT, sesuai dengan firman-Nya, “agar kamu bertaqwa” karena dengan puasa, kesehatan qalbu (hati) dan jasad (jasmani) akan terjaga. Wallahu’alam (*)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================