BULAN Ramadhan merupakan bulan pendidikan (Tarbiyah) karena seluruh umat Islam dididik langsung oleh Allah SWT untuk berpuasa dan diajarkan oleh- Nya supaya bisa menjadi insan kamil (manusia paripurna) yang bisa menahan nafsu amarah dan siap menjawab tantangan zaman dengan segala permasalahan, ujian dan cobaannya.
Oleh: SITI SURYANI, S.PD.I
Kepala MI Mathla’ul Anwar Hulurawa 2, Kec. Rancabungur Kab. Bogor
Pada bulan yang isÂtimewa ini, terdapat sekian banyak waÂhana tarbiyah yang bisa dimanfaatkan dalam rangka penggemblengan dan pemanasan diri. Dari yang wajib seperti puasa dan zakat fitrah, hingga yang sunnah sepÂerti tadarus, tarawih, i’tikaf, sedekah, dan yang berbentuk fisik seperti memberi makan berbuka kepada fakir miskin hingga yang psikis seperti sabar, tawakal, amanah, jujur dan sebagainya.
Ramadhan merupakan saÂrana tarbiyah ruhiyah (pemÂbinaan spiritual). Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan berfungsi sebagai sarana tazkiÂyatunnafs (pembersihan jiwa), dimana orang yang berpuasa selain menjaga diri untuk tidak makan dan minum, juga ditunÂtut untuk mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan- Nya, dan melatih dirinya untuk menyempurnakan ibadahnya kepada Allah walau dalam keÂadaan lapar, bersikap jujur, menjaga diri dari ucapak kotor, keji, sifat dengki dan hasad. Dan dalam puasa juga ada hikmah yang tinggi yaitu memenangkan ruh ilahi atas materi dan akal atas nafsu angkara murka.
Ramadhan merupakan saÂrana tarbiyah jasadiyah (pemÂbinaan jasmani). Ibadah puasa merupakan ibadah yang tidak hanya membutuhkan pengenÂdalian hawa nafsu tetapi juga membutuhkan kekuatan fisik, karenanya puasa tidak diwaÂjibkan bagi mereka yang kesÂehatannya tidak prima, sepÂerti orang tua yang telah renta, orang sakit, wanita hamil tua atau menyusui, serta orang yang sedang musafir, yang itu semua merupakan keringanan (rukhshah) bagi mereka, karena ketidakmampuan, atau karena kesehatan janin dan bayi dan menjaga ksehatan bagi orang yang sedang musafir (QS.2:184). Dari sisi kesehatan, akan memÂbersihkan usus-usus, memperÂbaiki kerja pencernaan, memÂbersihkan tubuh dari sisa-sisa endapan makanan, menguranÂgi kegemukan, dan menenangÂkan kejiwaan atas aspek materil yang ada dalam diri manusia.
Ramadhan merupakan saÂrana tarbiyah ijtima’iyah (pemÂbinaan sosial). Seluruh umat IsÂlam di belahan dunia manapun diwajibkan berpuasa, tanpa terkecuali, baik yang kaya atau miskin, pria atau wanita, peÂjabat atau rakyat, kecuali bagi mereka yang ‘udzur, disinilah letak pendidikan sosial, mereka sama dihadapan perintah Allah SWT, sama dalam merasakan lapar dan dahaga, dan sama dalam ketundukan kepada perÂintah Allah. Puasa juga membiaÂsakan umat untuk hidup dalam kebersamaan, cinta keadilan dan kepedulian yang melahirÂkan kasih sayang kepada orang-orang miskin dengan berbagi, memperbanyak sedekah dan menunaikan kewajiban zakat firtah merupakan bukti lain dari tarbiyah ijtima’iyah.
Ramadhan merupakan saÂrana tarbiyah khuluqiyah (pemÂbinaan akhlak). Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang dari kamu sekalian berpuasa, janganlah ia berkata kotor dan berteriak. Bila dicela orang lain, maka katakanlah: “Aku ini sungÂguh sedang puasaâ€. Dan dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang tiÂdak mampu meninggalkan perÂkataan dusta, dan melakukan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan lapar dan dahaga merekaâ€. (HR. Bukhori dan Abu Daud)
Ramadhan merupakan saÂrana tarbiyah jihadiyah. Ibadah puasa menjadi sarana menumÂbuhkan semangat jihad dalam diri umat, terutama jihad dalam memerangi hawa nafsu, dan berusaha menghilangkan domiÂnasi jiwa yang selalu membawaÂnya kepada perbuatan yang meÂnyimpang. Sebagaimana puasa juga menumbuhkan semangat jihad yang nyata, karenanya peperangan yang terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya kebanyakan di bulan puasa, dan justru dengan berpuasa mereka dapat lebih semangat dalam berjihad, kareÂna dengan puasa hati terasa lebih dekat kepada Allah SWT dibanding hari-hari dan bulan-bulan yang lain, walaupun pada dasarnya Rasulullah SAW dan sahabatnya tidak pernah meraÂsa jauh dari Allah SWT.
Dan puncak tarbiyah yang dapat diraih shaimin pada buÂlan Ramadhan adalah mendapai maqam taqwa di sisi Allah SWT, sesuai dengan firman-Nya, “agar kamu bertaqwa†karena dengan puasa, kesehatan qalbu (hati) dan jasad (jasmani) akan terjaga. Wallahu’alam (*)
Bagi Halaman