Lain padang lain belalang lain lubuk lain ikannya. Kondisi perekonomian dan bentuk pemerintahan di Malaysia dan Indonesia berbeda. Membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menciptakan masyarakat yang taat hukum dan perundangan. Hal ini didukung pula oleh kondisi sosial politik di Malaysia yang cendÂerung stabil. Tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah cukup tinggi.
Sudah saatnya pemerintah melakukan pengawasan lebih ketat terhadap naik turunnya harga bahan pokok. Kementerian terkait mungkin bisa membentuk tim khusus yang memantau jalannya distribusi bahan poÂkok sehingga dapat diketahui di titik mana probabilitas kenaikan harga terjadi dan menerapkan sanksi tegas bagi para spekulan. Di sisi lain dampak dari regulasi pemerintah hanya dapat berjalan sesuai harapan jika mendapat sambutan positif dari masyarakat. DiperluÂkan tingkat kepercayaan tinggi dari masyarakat untuk mendukung regulasi-regulasi pemerintah.
Mencari-cari kesalahan penyebab melambungnya harga menjelang lebaran tidak menyelesaikan permaÂsalahan. Solusi terbaik adalah berupaya mengupayakan agar kenaikan harga tidak terjadi secara drastis. Peran aktif masyarakat dalam mengendalikan tingkat konÂsumsi terhadap suatu barang bisa membantu menekan kenaikan harga. Hal ini tampak pada cenderung stabilÂnya harga ayam potong semenjak kebiasaan mengadaÂkan “selamatan megengan†sebagai bagian dari tradisi menjelang Ramadhan mulai berkurang. Saat ini di kota-kota besar adat syukuran atau selamatan menjelang Ramadhan tidak seramai di kampung. Masyarakat kota memilih tidak mengikuti adat. Andai tetap melestarikan tradisi tersebut maka membawa beberapa kotak nasi untuk pengajian di masjid dianggap lebih praktis. SeÂcara tak langsung kebiasan ini membantu mengurangi permintaan terhadap ayam potong yang kebutuhannya jauh lebih besar jika harus mengirimkan kotak syukuran dari rumah ke rumah.
Ramadan dan lebaran atau hari-hari keagamaan adalah momentum tahunan. Momentum untuk semaÂkin mendekatkan diri kepada Tuhan secara lebih optiÂmal. Kekhusyuan ibadah hendaknya tidak diusik dengan kerisauan akan harga-harga barang.(*)