Untitled-29Jakarta, Today – Sepeda motor beberapa tahun terakhir ini banyak digunakan untuk mudik, meski sepeda motor tidak disarankan untuk penggunaan jarak jauh. Untuk alasan keselamatan, pemudik yang menggunakan sepeda motor harus mempersiapkan segala halnya dengan matang.

Menurut instruktur keselamatan berken­dara dari Rifat Drive Labs, Citra Ayu Lestari, dari fisik manusia hingga kendaraan harus dipersiapkan matang. Jangan sampai selama perjalanan, fisik pengendara maupun kend­araannya akan menyulitkan dan membahaya­kan.

“Dari pengendara, fisiknya mampu eng­gak mengendarai motor sampai ke kampung halaman. Asupan makanan yang baik, kemu­dian banyak minum air putih, istirahat yang cukup,” kata Citra.

Kemudian, pastikan perjalanan berlang­sung dalam waktu yang tidak ketat terkait jad­wal libur pemudik. Citra menyarankan, jangan berangkat mudik dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.

“Waktu pemberangkatan itu sebaiknya jauh-jauh hari. Kalau bisa H-5. Karena di saat tersebut, musuh di jalan raya berkurang. Mak­sudnya tidak sebanyak ketika H-2, karena pun­cak-puncaknya itu H-3, H-2. Bahkan malam takbiran pun masih ada,” ucap Citra.

Selanjutnya, pastikan pengendara mem­bawa surat-surat seperti SIM dan STNK yang masih aktif. Dokumen pribadi lain seperti KTP dan asuransi individu jika ada juga bisa dibawa.

“Surat-surat semuanya harus masih ak­tif. Khawatirnya kalau SIM mati, ada tilang di sepanjang jalan, ribet ngurusnya. Harus ngam­bil ke tempat yang bersangkutan,” kata Citra.

Persiapan selanjutnya adalah putuskan rute perjalanan yang aman. Citra menyaran­kan agar perjalanan dilakukan pada pagi atau siang hari.

“Karena kalau terjadi hal darurat, itu bisa diantisipasi. Masih ada pos polisi terdekat, ru­mah makan banyak, bengkel dan sebagainya. Jadi kalau berkendara malam, khawatirnya kendaraan kita mengalami kendala atau men­galami kecelakaan itu agak susah,” ujar Citra.

Kemudian, simpan kontak penting seperti nomor telepon kerabat/keluarga, polisi, ru­mah sakit hingga bengkel darurat kendaraan. “Lalu persiapan barang yang dibawa pun jan­gan melebihi kapasitas. Kalau banyak, kirim saja melalui ekspedisi,” saran Citra.

Dari sisi pengendaranya, Citra menyaran­kan agar bersikap sabar dan antisipatif (de­fensif ) dalam menyikapi perjalanan mulai dari cuaca hingga kemacetan jalan. Jangan sampai cara berkendara akan membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Dari sisi kendaraannya, pastikan kendaraan dalam keadaan sehat. Sebelum perjalanan, cek fungsi-fungsi yang ada di kendaraan.

“Itu pengecekan rutin, ban, lampu-lampu, rem, bensin, oli. Kalau enggak mau repot lang­sung aja ke bengkel, servis karena ini mau di­pakai perjalanan jauh. Kadang-kadang, kalau motornya injeksi kan harus disetel. Tapi se­belum itu juga kita harus cek lagi, jadi jangan percaya sama bengkel dan kita enggak ngecek-ngecek lagi. Minimal ya itu tadi, lampu-lampu, rem, kendalinya masih seimbang,” ujar Citra.

Di dalam perjalanan, selalu taati peraturan lalu lintas. Jaga batas kecepatan sesuai pera­turan yang berlaku di perjalanan dan selalu jaga jarak aman dengan kendaraan lain terkait pergerakan darurat yang mungkin saja terja­di. (Calviano/NET)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================