CIBINONG, TODAY– SebanÂyak 2000 ulama se-Kabupaten Bogor kembali mengeluarkan Ijtima Ulama yang intinya mendukung pemerintahan pimpinan Bupati Nurhayanti hingga akhir masa jabatannya 2018 mendatang.
Nurhayanti pun merespons ijtima itu. Karena hasil kesÂepakatan tersebut akan memÂperkuat setiap sektor di PemerÂintahan Kabupaten Bogor guna mendukung menjadi kabupaten termaju di Indonesia yang juga membutuhkan masukan dari para kader ulama, yang meruÂpakan suara dari masyarakat.
“Saya akan berusaha untuk menjalankan apa yang telah disepakati oleh para ulama kaÂrena suara ulama merupakan suara masyarakat Kabupaten Bogor juga,†kata Nurhayanti di Gedung Tegar Beriman, SeÂlasa (28/6/2016).
Beberapa poin akan segera dilakukan Bupati Bogor yaitu akan menutup tempat-tempat prostitusi sampai ke akarnya dan pemerintah daerah akan terus memfasilitasi dan menÂgalokasikan dana hibah kepaÂda lembaga pendidikan agama dan keagamaan.
Ia juga segera membenahi Pusat Dakwah Islam (Pusdai) dan aset gedung asrama haji Kabupaten Bogor sebagai pusat syiar islam dan kegiatan keagaÂmaan dan dikembalikan perunÂtukkan sebagai ma’had ali dan pendidikan kader ulama.
“Saya sangat setuju, untuk syiar islam kita kembalikan seÂcara bertahap dan sesuai denÂgan aturan untuk segera dibahas agar bisa diserahkan sepenuhnÂya kepada MUI,†jelasnya
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Bogor KH. Mukri Aji mengatakan bahwa Ijtima dari 2000 ulama bukan reÂkayasa, tetapi nurani para ulaÂma dan ustadzah se-KabupatÂen Bogor untuk disampaikan kepada Bupati Bogor.
“Para ulama tetap siap dan siaga mengawal pemerintahan yang bersih berwibawa untuk mewujudkan masyarakat KaÂbupaten Bogor sebagai kabuÂpaten termaju di Indonesia. Kami juga siap mendukung penanggulangan deradikasi dan terorisme dalam wadah NKRI dan meminta,†katanya menyebutkan salah satu isi ijtima. (Rishad Noviansyah/ ed:Mina)
Bagi Halaman