Lebih lanjut, Imam juga seÂcara pribadi memohon maaf kepada Rio karena tidak dapat membantu lewat jalur APBN. “Penggunaan APBN ini harus lewat persetujuan DPR, MenÂteri Keuangan, dan tentu opini masyarakat. Ini harus dijadiÂkan pelajaran bagi kita semua, terutama bagi Manor. Edukasi masyarakat soal F1 perlu dimakÂsimalkan, karena tidak semua orang tahu soal F1,†ucap Imam.
Meski Rio belum juga meraih poin di ajang F1 2016, Imam tetap bangga dengan penampiÂlan pebalap kelahiran Surakarta tersebut hingga 11 seri yang suÂdah dijalani. “Saya kira semuanÂya belajar dari kenyataan ini. Dan kita tidak boleh menyerah, siapa tahu di kesempatan beriÂkutnya kita bisa lebih baik lagi dari ini,†ujar Imam.
Bagi Manor, seperti diakui Direktur Balap tim tersebut, Dave Ryan, masih berharap Rio tetap ikut kompetisi semusim penuh.
“Kami masih memiliki Rio di kokpit, dan kami bekerja denÂgan manajemen Rio. Dan kami akan melakukan segala hal yang kami bisa untuk mengamankan dia hingga sisa musim,†kata Ryan seperti dikutip dari ReÂuters, Senin (25/7/2016).
Namun, Ryan tak menuÂtup kemungkinan timnya akan memiliki rencana lain jika Rio tak bisa mengamankan ‘dana partisipasi’ tersebut. “Ya, kami memiliki Rencana B, kami puÂnya Rencana C, kami puna RenÂcana D. Tentu kami memiliki berbagai opsi dan juga gagasan. Namun, Rencana A adalah tetap mempertahankan Rio di mobil sehingga itulah tujuannya,†ujar Ryan.
Grand Prix selanjutnya akan digelar pekan depan di Jerman. Ada sedikit waktu bagi Rio untuk memenuhi sisa dana partisipasi sebesar 15 juta euro agar bisa melanjutkan kompetisi. Sejauh ini Rio baru memenuhi 7,5 juta euro. Namun, Rio menyatakan dirinya ingin fokus pada GP seÂlanjutnya saja. “Dari sisi saya sekarang hanya fokus untuk JerÂman, dan juga tim [Manor] juga fokus untuk Jerman,†kata Rio.
(Yuska Apitya Aji)