3. Suami yang suportif

Seperti disinggung sebelumnya, suami yang suportif penting bagi kesehatan mental ibu. Suami yang suportif pasti paham jika istrinya sedang stres atau memiliki beban psikis yang berat.

Maka dari itu, komunikasi penting untuk dilakukan. Apalagi dalam masalah mengurus anak, suami atau istri bisa saling membagi tugas.

4. Pertahankan kontak sosial

Memiliki anak bukan berarti Anda harus mengisolasi diri dari pergaulan. Tetap jalin hubungan dengan orang di sekitar, termasuk tetangga atau teman. Dengan begitu, Anda juga bisa mendapatkan suasana baru.

BACA JUGA :  Obat Alami Sesak Napas yang Bisa Dicoba di Rumah, Ini Dia Caranya

Cara sederhana adalah mengobrol dengan tetangga ketika menjemur si kecil. Atau dengan memanfaatkan teknologi video call, ibu bisa menghubungi orang tua atau bahkan suami dari rumah.

5. Tetap intim dengan pasangan

Baik suami atau istri memang memiliki kewajiban untuk bersama-sama mengurus si kecil. Salah satu kunci agar kekompakan dengan pasangan untuk mengurus si kecil yakni dengan mempertahankan keintiman dengan suami atau istri.

BACA JUGA :  7 Makanan Sehat Ini Ternyata Akan Bantu Turunkan Gula Darah

Walaupun mengurus si kecil, usahakan keintiman dan romantisme tetap terjailn. Tetap intim dengan pasangan menciptakan keterbukaan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Jangan salah, depresi yang dialami bisa menyebabkan rumah tangga tidak harmonis dan berujung pada perceraian.(Yuska Apitya)

 

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================