Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Tri Wahyu Harini menjelaskan, gerakan Gema Cermat ini merupakan komitmen dari seluruh insan kesehatan khususnya petugas farmasi baik itu apoteker ataupun asisten apoteker atau petugas pengelola obat di seluruh institusi pelayanan, baik pemerintah maupun swasta untuk mencerdaskan masyarakat bagaimana cara mendapatkan, menggunakan dan menyimpan obat yang tepat.

Pembentukannya, kata dia, dilatarbelakangi oleh banyaknya dampak kesehatan yang diakibatkan ketidakpahaman masyarakat terhadap suatu penyakit.

BACA JUGA :  DPRD Kota Bogor Sampaikan Hasil Pengawasan Pembangunan dan Penjaringan Aspirasi Masyarakat

“Masyarakat beli obat di warung, padahal dia tidak tahu sakitnya apa. Lalu minumnya juga tidak sesuai dosis. Ini menimbulkan dampak kesehatan yang cukup luar biasa,” katanya.

Perempuan yang akrab disapa Yayu ini menegaskan, gerakan Gema Cermat ini telah sepakati bersama termasuk para pemangku kepentingan di wilayah seperti camat. Dimana nantinya oara camat tersebut akan menggandeng apoteker untuk melakukan sosialisasi secara massif kepada masyarakat.

BACA JUGA :  Paling Dicari Tarvel, Ini Dia 8 Makanan Khas Maluku yang Terkenal

“Selama ini apoteker hanya memberikan edukasi, pemahaman kepada pasien atau masyarakat yang datang ke rumah sakit saja, itu pasif. Sekarang tidak seperti itu. Tenaga kesehatan langsung turun kepada masyarakat untuk memberikan edukasi penggunaan obat yang tepat,” tandas Yayu. (Firdaus)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================