Sementara itu, Apendi Arsyad mengatakan, oligarki bukan hanya berada ditatanan negara tapi juga sudah menjamur di miniatur negara (Kampus, red), untuk itu perlu perubahan dan gerakan dari mahasiswa untuk melawan oligarki.

“Jangan takut untuk menyampaikan Aspirasi dengan ancaman di DO oleh kampus, jika mahasiswa sudah takut dengan ancaman maka kacau nasib bangsa kita kedepan karena aset terbesar yang masih kita miliki adalah mahasiswa dan pemuda,” pinta Apendi.

Acara tersebut mendapat respon baik dari para peserta. Menurut salah seorang peserta Akbar selaku Presma Terpilih UNIDA, kegiatan ini bermanfaat untuk menambah ilmu tentang gerakan pemuda dan akan saya coba terapkan di kampus.

BACA JUGA :  Tertimpa Pohon Tumbang, 2 Pemotor di Purwakarta Tewas

“Kegiatan ini memberikan manfaat untuk menambah ilmu. Saya menjadi tahu tujuan Mahasiswa dan pemuda itu apa, solusinya bagaimana, serta apa yang harus dilakukan dari mahasiswa untuk memberantas Oligarki baik di negara maupun miniaturnya yaitu kampus,” tegas Akbar.

BACA JUGA :  5 Tips Agar HP Android Tidak Lemot, Wajib Simak Ini

Ketua Pelaksana, Yunandar Sowakil mengatakan, problematika yang dipaparkan narasumber di atas akan menjadi PR mahasiswa sebagai kaum intelektual muda untuk melawan sampai mematikan balutan oligarki.

“Sehingga kursi kekuasaan bisa di isi oleh orang yang memiliki ide Dan gagasan untuk memajukan Indonesia dikemudian hari,” ucap Yunandar.

Acara FGD pun berjalan dengan lancar dan aktif. Kegiatan tersebut dipandu moderator Fakhri Lutfiansyah, Ketua Gerakan Resolusi Bogor. (Iman R Hakim)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================