“Kita lihat sendiri, sumber atau mata air di lokasi sangat terbatas. Padahal, air sangat dibutuhkan dalam proses pencarian untuk menyemprot material longsor. Karena sejak hari pertama pencarian dilakukan menggunakan metode Alkon atau menyemprot lumpur dan tanah dengan pompa air,” tuturnya.

Kemudian yang kedua, pihaknya juga mengalami kendala terkait material longsor yang memiliki kedalaman hingga 2 hingga 3 meter, ditambah kondisi cuaca tak menentu.

“Yang jelas dengan kedalaman material longsor ada yang 2-3 meter ditambah medan yang berat untuk memasukan alat berat menjadi kendala tersendiri. Kalaupun ada alat berat selama ini digunakan untuk buka akses jalan menuju desa yang terisolir,” paparnya.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Bogor Minta Tingkatkan Program DWP Sampai ke Unit

Dia melanjutkan, proses pencarian hari ini yang mengerahkan 200 orang tim evakuasi terdiri dari Basarnas, Brimob hingga TNI plus 2 anjing K9 akan berakhir pada pukul 18.00 WIB.

“Sesuai Standar Operational Procedure (SOP) hari ini merupakan hari ketujuh sebagai hari terakhir pencarian. Setelah ini kami akan evaluasi dan tunggu arahan lagi dari atasan,” jelasnya.

BACA JUGA :  Dukung Sukseskan Lomba MTQ, Sekda Burhanudin Hadiri Langsung Pembukaan MTQ Ke-38 Tingkat Jawa Barat

Sekadar diketahui, Kompleks Vila Nusa Indah I Desa Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor merupakan terdampak banjir paling parah akibat meluapnya Kali Bekasi bersama dengan komplek Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi. Banjir merendam rumah penduduk hingga lima meter pada Rabu (01/01/2020) siang lalu. Banjir baru surut pada Kamis (02/01/2020) atau sehari berikutnya. (net)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================