“Koleksi baru separuh dari total 60 hektare, yang terisi. Idealnya kan semua terisi. Jadi 60 hektar itu seperti taman mini, tapi isinya tanaman endemik dari Indonesia dari daratan tinggi basah. Ini nggak ada prototipe-nya, itu baru ada pertama nanti, yang betul-betul total ya,” tutur Laksana.

Namun ia mengatakan jika pembangunan ini bakal lebih seperti Kebun Raya Bogor. Hanya saja, dengan pembeda mengintegrasikan eduwisatanya. Dimana pengunjung juga akan bisa melihat teman-teman peneliti di LIPI yang sedang bekerja.

BACA JUGA :  Ravindra Titip Ribuan Bibit Pohon Ke Peserta Upacara Hardiknas di Sukajaya

“Kita sih pengennya November ini bisa dibuka ya paling lambat, dengan pembeda ada eduwisata. Pengunjung bisa lihat peneliti LIPI bekerja, meneliti spesimen misalnya. Kan disini banyak tempat risetnya ya, jadi terintegrasi dan belum ada di tempat lain,” jelas pria berkacamata.

Sebagai informasi, Kebun Raya CSC-BG itu dirintis LIPI sejak tahun 2002, dengan kawasan luas total mencapai 189 hektare dan baru sekitar 32 hektare lahan yang dimanfaatkan sebagai kebun raya.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Spageti Udang yang Praktis dan Mengenyangkan

Pemanfaatan Kebun Raya Cibinong dinilai masih belum maksimal lantaran pengelolaan masih menginduk di Kebun Raya Bogor. Sehingga pada Februari 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melakukan penandatangan kerjasama dengan LIPI terkait rencana pengembangan Kebun Raya Cibinong. (Firdaus)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================