Selain PHK, pihaknya juga terpaksa menutup tempat usaha. Saat ini, restoran yang sudah tutup secara permanen sebanyak 40 persen lebih.

“Seharusnya apa yang sudah kita lakukan, pemerintah juga peduli terhadap kita. Apa iya sekarang pajak dikurangi? Kan tidak. Jika pun ada subsidi yang Rp1,2 juta untuk UMKM yang kita dapat atau dari hibah yang lainnya, itu sangat kecil sekali. Karyawan kita yang mendapatkannya bisa dihitung, tidak sampai 5 persen,” tutur Bond.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Jatim, Moge Tabrak Minibus di Jalur Pantura Probolinggo

AKAR sendiri merupakan asosiasi yang memiliki basis hukum yang legal dan mempunyai visi di antaranya membina UMKM.

Menurut Bond, kafe dan restoran yang tergabung dalam AKAR sudah mematuhi peraturan, mulai dari protokol kesehatan yang sangat ketat, seperti dibuatkannya tempat cuci tangan, penyediaan hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh kepada pelanggan hingga jarak dan kapasitas yang dibatasi.

“Untuk apa kami beli alat-alat pencegahan penyebaran covid-19 sampai mengeluarkan dana belasan juta, tapi tidak bisa dine in?,” ucapnya.

BACA JUGA :  2 Warga di Malang Dibacok Cerulit, Diduga Gegara Rebutan Lahan Parkir

Dalam hal pencegahan penyebaran covid-19 di Kota Bandung, Bond mengklaim ia dan rekan-rekan sesama pengusaha AKAR sudah mengikuti dan melakukan vaksinasi. Vaksinasi covid-19 sudah diberikan kepada hampir 15.000

“Kami sudah melakukan semua aturan yang dibuat oleh Pemkot Bandung dalam pencegahan covid ini, tapi bukan berarti kami ingin diperlakukan sama. Seharusnya apa yang sudah kami lakukan, pemerintah juga peduli terhadap kami,” tandasnya.
(hyg/CNN/B. Supriyadi).

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================