Ramalan Ngeri Soal Bumi, Terungkap Sisa Umur Matahari

BOGOR-TODAY.COM, JAKARTA – Matahari merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup di bumi. Matahari sebuah bintang yang paling dekat dengan bumi.

Seperti bintang lainnya, Matahari merupakan sebuah benda panas yang tersusun oleh berbagai gas yang bertekanan tinggi.

Matahari adalah raksasa jika dibandingkan dengan planet yang terbesar sekali pun. Diameter Matahari 109 kali diameter Bumi, yaitu 1,4 juta km. Walaupun Matahari itu berbentuk gas, beratnya lebih dari 300.000 kali berat Bumi.

Saat ini, matahari berusia sekitar 4,6 miliar tahun, kemungkinan akan tetap hidup hingga 10 miliar tahun. Namun dalam perjalanannya menuju kematian, Matahari akan mengalami perubahan.

Disebutkan dalam lima miliar waktu, Matahari akan menjadi raksasa merah. Inti bintang besar itu menyusut namun bagian luarnya akan membesar hingga Mars dan menelan Bumi.

Skenario ini terjadi jika kehidupan Bumi masih ada. Salah satu prediksi menyebutkan kehidupan manusia hanya tersisa 1 tahun lagi kecuali bisa keluar dari masalah peningkatan kecerahan Matahari yang mencapai 10% per satu miliar tahun.

BACA JUGA :  Tambah Imunitas Tubuh dengan 8 Makanan dan Minuman Ini

Sebuah penelitian menyebutkan Matahari diperkirakan akan menjadi planet Nebula, yakni gelembung gas dan debu bercahaya. Namun ini membelah dua pendapat, antara kematian Matahari harusnya lebih masif dan Nebula yang merupakan mayat Matahari ungkap tim astronom internasional pada 2018.

“Ketika sebuah bintang mati, akan mengeluarkan gas dan debu dikenal sebagai selubung ke luar angkasa. Selubung itu bisa mencapai setengah dari masa bintang. Ini akan mengungkapkan inti bintang yang pada titik ini maih berjalan, kehabisan bahan bakar, lalu mati,” kata salah satu penulis makalah dari Universitas Manchester dan astrofisikawan Albert Ziljstar, dikutip Science Alert, Kamis (7/10/2021).

Ziljstar mengatakan inti panas akan membuat selubung dan keluar bersinar dalam 10 ribu tahun. Ini merupakan periode saat Nebula terlihat.

Sementara itu Futurism membuat skenario dampak pada Bumi saat Matahari mati. Namun saat itu terjadi, manusia di Bumi mungkin baru merasakannya 8,5 menit kemudian.

BACA JUGA :  HALAL BIHALAL HANYA ADA DI INDONESIA DAN BANYAK MANFAATNYA

Saat sadar, Matahari sudah menghilang dan malam akan terjadi selamanya. Bumi juga akan melakukan perjalanan antar bintang dengan kecepatan 18 mil per detik.

Dampak Matahari yang mati akan terasa pada Bulan purnama dan planet di tata surya. Benda-benda tersebut tidak bisa lagi memantulkan sinar Matahari dan berubah menjadi gelap.

Suhu di Bumi juga akan menurun meski butuh jutaan tahun hingga berubah menjadi beku padat. Pada minggu pertama, di kerak Bumi suhu akan turun di bawah 0 derajat.

Berikutnya pada tahun pertama, suhunya anjlok -100 derajat. Terakhir suhu akan stabil -240 derajat dalam waktu beberapa juta tahun dan panas bumi masih tetap bekerja.

Mereka yang bertahan akan migrasi ke dekat panas Bumi. Sementara proses fotosintesis yang membutuhkan sinar Matahari juga terhenti dan tanaman musnah. Sebagian besar spesies juga akan bertahan hanya dalam waktu singkat hingga akhirnya menuju kepunahan. (net)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================