1.877 Bencana Alam
1.877 Bencana Alam Terjang Jawa Barat, Gubernur Jabar Meminta Kepala Daerah Siaga Satu. Foto : Peristiwa longsor yang terjadi di kawasan Sumedang beberapa waktu lalu.

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR1.877 bencana alam berupa longsor, angin puting beliung, banjir hingga gelombang pasang dalam rentang waktu bulan Januari hingga 8 November 2021 terjang Jawa Barat. Jumlah tersebut berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat.

Kepala Pelaksana BPBD Jabar Dani Ramdan merinci dari jumlah bencana paling sering terjadi yakni bencana longsor dengan jumlah 1.034. Lalu, disusul angin puting beliung dengan jumlah 525 dan banjir berjumlah 251 kejadian dan 6 kali terjadi gelombang pasang.

BPBD Jabar juga mencatat terdapat 795.670 jiwa yang terdampak akibat 1.877 bencana yang terjadi. Dari angka tersebut, tercatat 60 orang yang jadi korban meninggal dunia. Lalu, tercatat pula 228.296 rumah atau bangunan mengalami kerusakan berat hingga ringan akibat bencana.

Dari rilis yang diterima di wilayah Kabupaten Bogor tercatat menjadi wilayah yang paling sering terjadi bencana dengan jumlah 622. Namun, tak disebut jenis bencana yang paling sering terjadi di Bumi Tegar Beriman itu.

Selanjutnya, wilayah dengan jumlah terbanyak terjadi bencana ialah Kabupaten Sukabumi dengan angka 239 kejadian.

Sementara, di Kota dan Kabupaten Bogor sepanjangSeptember 2021 tercatat sebanyak 151 peristiwa bencana. Akibat bencana alam itu, ribuan warga dan ratusan bangunan terdampak.

Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor Budi Pranowo mengatakan bahwa di Kabupaten Bogor terjadi 101 bencana yang menerjang 70 desa di 24 kecamatan.

BACA JUGA :  Kepergok Oleh Anak Kecil, Maling Motor di Surabaya Babak Belur

Terbanyak bencana angin kencang 44 kejadian, tanah longsor 39, kekeringan 7, banjir 5, kebakaran 3, pergeseran tanah dua, dan lain-lain.

“Bencana lain-lain itu rumah roboh satu kejadian,” kata Budi.

Budi menyatakan, jiwa yang terdampak bencana, sebanyak 7.393 orang dari 2.083 kepala keluarga (KK). Tak hanya itu, ada 108 rumah mengalami kerusakan kategori ringan, sedang hingga berat.

“Bencana yang melanda juga berdampak pada sarana ibadah, pendidikan, pondok pesantren, hingga kantor pemerintahan. Termasuk jembatan dan jalan warga,” ujar Budi.

Kendati demikian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hassan menyebutkan bahwa upaya mitigasi bencana itu dilakukan dengan menyiapkan 105 personel yang ditugaskan untuk bersiaga setiap hari.

Selain itu, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi lainnya dalam upaya mitigasi bencana tersebut. Sebab kondisi alam di Kabupaten Bogor ini berbeda dengan wilayah lainnya.

“Kabupaten Bogor ini tidak masuk zona mana-mana karena berbeda kondisinya seperti yang diprediksikan oleh BMKG selalu berbeda. Seperti di daerah lain jika terjadi angin besar itu biasanya karena lalina atau muso, tetapi Bogor tidak begitu,” kata Yani Hassan.

Di musim penghujan ini, lanjut dia, seluruh kecamatan di Kabupaten Bogor memiliki potensi bencana seperti banjir, longsor maupun angin puting beliung. Dengan demikian, pihaknya harus membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) agar dapat bertindak cepat untuk mengantisipasi bencana yang terjadi.

BACA JUGA :  Kronologi Kecelakaan Maut Truk Tangki Elpiji Tabrak Motor di Bojonegoro

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio mengatakan, di Kota Bogor terjadi 50 bencana alam selama September 2021. Terdiri dari rumah roboh 17 kejadian, pohon tumbang 14, tanah longsor 9, angin kencang 5, kebakaran 3, orang hanyut satu, dan banjir lintasan satu.

“Rumah roboh dan pohon tumbang sering terjadi di Kota Bogor,” kata Theo.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 54 rumah rusak ringan, sedang, dan berat. Adapun jiwa yang terdampak 289 orang dari 75 kepala keluarga (KK).

“Ada juga satu motor dan lima mobil yang terdampak bencana. Untuk korban ada satu orang luka ringan dari kejadian kebakaran di Pamoyanan, dan satu orang meninggal dunia tenggelam di Cibuluh,” ujar Theo.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengimbau kepala daerah dan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Jabar untuk siaga satu menghadapi musim hujan.

Dia meminta agar seluruh daerah di 27 kabupaten dan kota meningkatkan kesiagaan menghadapi potensi bencana di musim hujan. (B. Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================