Terpisah, Direktur Prasarana BPTJ, Jumardi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/3/2022) mengatakan bahwa sky bridge tersebut mulai dibangun pada April nanti.

“Saat ini proses pelelangan pekerjaan tersebut sedang berlangsung di mana pada akhir bulan ini diharapkan sudah dapat dilakukan penetapan pemenang lelang. Jadi kita harapkan groundbreaking dapat dilakukan pada bulan April,” kata Jumardi.

“Jembatan layang tersebut sepenuhnya dibiayai oleh APBN senilai Rp 16,5 miliar melalui anggaran BPTJ tahun 2022. Sementara Pemerintah Kabupaten Bogor mengalokasikan anggaran sekitar Rp 4 miliar untuk kebutuhan pembebasan lahan,” Jumardi menambahkan.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia vs Filipina di Piala Asia Wanita U-17 2024

Dengan keberadaan sky bridge tersebut, Jumardi berharap dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di sekitar Stasiun Bojong Gede. Karena Stasiun Bojong Gede menjadi salah satu stasiun komuter terpadat.

“Stasiun Bojong Gede merupakan salah satu stasiun kereta di Jabodetabek dengan jumlah penumpang komuter terpadat. Sehari-hari sebelum pandemi bisa dipadati penumpang KRL hingga 65 ribu orang atau 1,86 juta orang/bulan, terpadat ketiga setelah Stasiun Bogor dan Stasiun Bekasi,” terangnya.

BACA JUGA :  Cemilan Manis Gurih dengan Puding Pandan Thai (Kanom Piakpoon), Mudah Dibuat

Dari sisi stasiun, hall akan dilengkapi dengan fasilitas eskalator, ramp untuk penyandang disabilitas, toilet, musala, tapping gate, dan ruangan loket. Sementara hall pada sisi terminal akan dilengkapi dengan ramp untuk penyandang disabilitas, toilet, dan musala. (B. Supriyadi)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================