Stasiun Bojonggede
Semrawut : Kondisi arus lalulintas di jalur Stasiun Bojonggede. Foto : Istimewa.

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Pemerintah Kabupaten Bogor berencana bakal mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Stasiun Bojonggede dengan membangun Sky Bridge (jembatan layang) dengan nilai anggaran sebesar Rp 16 miliar yang dibiayai sepenuhnya oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Sedangkan Pemkab Bogor dalam proyek itu bertanggung jawab melakukan pembebasan lahan dengan anggaran Rp 4 miliar.

Bupati Bogor Ade Yasin menyebut sky bridge tersebut rencananya dibuat seperti jembatan penyeberangan orang (JPO) yang akan menghubungkan Stasiun Bojonggede dengan Terminal Bojonggede.

“Untuk mengatasi kemacetan di Bojong Gede, mudah-mudahan tahun 2022 akan dibangun sky bridge. Rencananya nanti dibangun lorong dan untuk naik turunya diatur,” kata Ade kepada wartawan, Kamis (10/3/2022).

Sementara itu, rencananya jembatan penyeberangan orang (JPO) ditanggapi Sekretaris Desa Bojong Gede, Salahuddin. Informasi yang ia peroleh fasilitas JPO itu bakal tersedia jalur bagi para penyandang disabilitas.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Bogor Hadiri Peringatan Hari Air Dunia di Situ Kemang

“Informasi yang saya dapat, desainnya pun itu difasilitasi (untuk disabilitas). Ada eskalator, terutama juga untuk disabilitas,” kata Salahuddin.

Salahuddin menyebut salah satu faktor kemacetan di sekitar Stasiun Bojong Gede lantaran banyaknya angkot yang mangkal di pintu masuk. Dia menilai dengan adanya JPO ini, terminal akan berfungsi sebagaimana mestinya.

Nantinya, sambung Salahuddin pintu stasiun akan ditutup dan dialihkan melalui JPO yang terhubung dengan Terminal Bojong Gede. Sehingga bisa mengurangi angkot yang mangkal di depan pintu masuk.

Terpisah, Direktur Prasarana BPTJ, Jumardi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/3/2022) mengatakan bahwa sky bridge tersebut mulai dibangun pada April nanti.

“Saat ini proses pelelangan pekerjaan tersebut sedang berlangsung di mana pada akhir bulan ini diharapkan sudah dapat dilakukan penetapan pemenang lelang. Jadi kita harapkan groundbreaking dapat dilakukan pada bulan April,” kata Jumardi.

“Jembatan layang tersebut sepenuhnya dibiayai oleh APBN senilai Rp 16,5 miliar melalui anggaran BPTJ tahun 2022. Sementara Pemerintah Kabupaten Bogor mengalokasikan anggaran sekitar Rp 4 miliar untuk kebutuhan pembebasan lahan,” Jumardi menambahkan.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Minggu 5 Mei 2024

Dengan keberadaan sky bridge tersebut, Jumardi berharap dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di sekitar Stasiun Bojong Gede. Karena Stasiun Bojong Gede menjadi salah satu stasiun komuter terpadat.

“Stasiun Bojong Gede merupakan salah satu stasiun kereta di Jabodetabek dengan jumlah penumpang komuter terpadat. Sehari-hari sebelum pandemi bisa dipadati penumpang KRL hingga 65 ribu orang atau 1,86 juta orang/bulan, terpadat ketiga setelah Stasiun Bogor dan Stasiun Bekasi,” terangnya.

Dari sisi stasiun, hall akan dilengkapi dengan fasilitas eskalator, ramp untuk penyandang disabilitas, toilet, musala, tapping gate, dan ruangan loket. Sementara hall pada sisi terminal akan dilengkapi dengan ramp untuk penyandang disabilitas, toilet, dan musala. (B. Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================