Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor Baru Mencapai 23 Persen

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Komisi III DPRD Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan Masjid Agung di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (1/9/2022) siang.

Hasil sidak tersebut diketahui pengerjaan mengalami defiasi minus 6 persen karena sesuai hitungan, pembangunan tahap kedua Masjid Agung Kota Bogor seharusnya telah mencapai 23 persen.

Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Iwan Iswanto mengatakan, ketika melakukan sidak ke pembangunan Masjid Agung yang mengalami defiasi ini bukan hal yang bagus, lantaran pembangunan masjid yang dilakukan sejak 2016 itu dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor ini tak kunjung selesai.

Artinya Masjid Agung yang merupakan prasarana tempat peribadatan warga Kota Bogor yang sampai saat ini masih belum selesai dari 2016, dan diharapkan adanya percepatan pembangunan.

“Saya berharap, sebulan ke depan tidak ada lagi defiasi negatif. Sehingga, komisi III DPRD Kota Bogor merekomendasikan 3 hal. Yakni man power, jam kerja, dan logistik. Di samping itu, pada 2022 yang fokus pada anggaran penguatan struktur sesuai dengan rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), kami juga memberikan catatan. Yakni terdapat persoalan teknis soal penguatan struktur di lantai 1 dan 2 masjid ini,” tuturnya.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Perempuan Telentang di Bantaran Sungai Cicatih Sukabumi

Masjid Agung

Kemudian pada 2020 pengerjaan itu dilanjutkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor. Artinya, ada beberapa rekomendasi dan catatan yang memang ini memakan biaya cukup besar.

“Kalau hitung-hitungan kita ini salah dari awal perencanaan yang ada. Seharusnya dengan anggaran yang ada ini bisa membangun dua kali lipat masjid sebesar ini. Saat ini, berbicara progres yang ada, ketika bicara defiasi pihaknya tentu merekomendasikan percepatan. Berkaitan dengan proses pembangunan supaya tidak terjadi keterlambatan. Makanya, kami berkomitmen dengan Dinas PUPR Kota Bogor, pengawas, dan pelaksana. Mudah-mudahan positif ke depannya,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Chusnul Rozaqi mengungkapkan, saat ini tahapannya salah satunya penguatan struktur, jadi sesuai rekomendasi dan perencanaan yang ada. Saat ini sudah menyelesaikan penguatan struktur yang memang ada masalah di setiap lantai dan balokannya.

BACA JUGA :  Karate Internasional di Bangkok, Naufal Putra Diandra Sabet Medali Emas Ajang SeakF Asia ke-11

“Ini kami bekerja nggak bisa paralel, jadi satu satu kami kerjakan. Maka defiasi waktu terjadi. Ini juga volume dari penguatan struktur bertambah. Jadi begitu dilihat banyaknya yang belum diperhitungnkan, rupanya masih ada juga. Ini artinya dari sisi waktu memang harus ekstra dalam bekerja. Karena ada keterlambatan waktu dalam penguatan struktur dulu, baru selesai ini di bawah baru ke atas. Atas nantinya ada pengerjaan plafon, lantai dan lainnya,” ungkapnya.

Chusnul menerangkan, sesuai rekomnedasi tahun 2016, hasil rekomendasi kementerian PUPR melalui komite Keselamatan Bangunan Gedung dan keselamatan konstruksi yang dikeluarkan Puslitbangkim, merekomendasikan penguatan struktur.

“Dan tahun 2020 dilakukan sebagian, dilanjutkan tahun 2021 dan tahun 2022 sekarang terakhir. Jadi selesai di tahun sekarang penguatan struktur, tahun depan tinggal finishing semua,” pungkasnya. (Aditya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================