DPIS IPB University Gelar Diskusi Virtual Peran Strategis Blue Economy dalam Pembangunan Ekonomi Nasional

BOGOR-TODAY.COM, BOGORDirektorat Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis (DPIS) IPB University melangsungkan diskusi secara virtual yang bertajuk the 38th IPB Strategic Talks “Peran Strategis Blue Economy dalam Pembangunan Ekonomi Nasional“, pada Rabu 25 Januari 2023.

Ekonomi biru (blue economy) telah menjadi konsep ekonomi global penting dalam rangka memanfaatkan sumber daya kelautan secara berkelanjutan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan untuk menjaga kelestarian ekosistem laut dan pesisir.

Direktur DPIS IPB, Dr. Eva Anggraini, S.Pi, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan penting dalam diskusi ini adalah untuk mengkaji bagaimana mengimplementasikan konsep blue economy dan perangkat apa yang efektif untuk mewujudkannya sesuai dengan konteks Indonesia.

Diskusi ini diharapkan menghasilkan pemikiran yang dapat ditawarkan sebagai inspirasi bagi publik serta sebagai input bagi pemangku kebijakan, imbuhnya.

The 38th Strategic Talks menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Amalia Adininggar Widyasanti, ST, M.Si, M.Eng, Ph.D (Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/Bappenas), Dr. Abdul Wahib Situmorang (Senior Adviser for Climate Governance, UNDP Indonesia), dan Prof. Dr. Ir. Luky Adrianto, M.Sc. (Guru Besar Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK, IPB University), serta dimoderatori oleh Dr. Alfian Helmi, S.Kpm., M.Sc., yang juga merupakan Asisten Direktur Bidang Informasi Strategis, DPIS IPB.

BACA JUGA :  Berdampak Positif Bagi Masyarakat, Pemkab Bogor Dukung Rencana Pengembangan IPB University di Dramaga dan Jonggol

Amalia Adininggar Widyasanti, Ph.D, menjelaskan bahwa kerangka kerja blue economy adalah dengan menciptakan nilai tambah dan meningkatkan produktivitas ekonomi berbasis kelautan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Blue economy merupakan peluang ekonomi baru untuk Indonesia yang mengintegrasikan isu antar sektor.

Terdapat 3 kata kunci dalam mengimplementasikan konsep blue economy, yaitu value creation, inklusifitas (inclusivity), and berkelanjutan (sustainable). “Blue economy merupakan bagian dari redesain transformasi ekonomi Indonesia dengan menciptakan nilai tambah, inklusif dan berkelanjutan”, imbuhnya.

Blue economy bukannya hanya sektor perikanan melainkan seluruh sektor yang berbasiskan laut.

Lebih lanjut, Dr.Amalia tidak menampik adanya tantangan dalam implementasi konsep blue economy di lapangan, Tantangan-tantangan tersebut meliputi cara menanggulangi polusi, permasalahan infrastruktur yang terbatas, pencemaran air, dan degradasi lingkungan.

Namun demikian, sejumlah terdapat juga sejumlah peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mengimplementasikan konsep ini, salah satunya kegiatan ekonomi laut yang meningkat secara global dan sektor kelautan yang menjadi pusat panggung berbagai kegiatan ekonomi baru.

Selain itu, trend dunia industri yang kini mulai beralih ke praktik yang lebih ramah lingkungan juga merupakan peluang untuk mengaplikasikan konsep blue economy.

Pembicara lainnya, Dr. Abdul Wahib Situmorang melanjutkan dari sisi pembiayaan yang merupakan salah satu aspek penting dalam implementasi Blue Economy. Saat ini kontribusi GDP dari sektor kelautan dan perikanan masih belum signifikan dibandingkan sektor lainnya.

BACA JUGA :  Wajib Tahu, Selada Air Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Simak Ini

Salah satu alasannya adalah karena belum terintegrasinya sektor-sektor berbasis kelautan, agar pemanfaatan sumberdaya biru Indonesia bisa lebih optimal. Dengan demikian, kontribusi riil yang dihasilkan dari Blue Economy akan lebih terasa.

Untuk meningkatkan kontribusi GDP dari sektor biru membutuhkan biaya yang cukup besar. “Oleh karena itu, menjadi penting bagaimana cara kita dapat memobilisasi dana agar bisa dipergunakan untuk mendukung tujuan ekonomi biru”, tuturnya.

Sementara itu, narasumber terakhir yakni Prof. Dr. Ir. Luky Adrianto, M.Sc. memaparkan materi mengenai operasionalisasi dan lokalisasi konsep blue economy di Indonesia. Konsep blue economy yang kini diterapkan merupakan sistem ekonomi yang mengimplementasikan prinsip berkelanjutan yang diterapkan pada ocean based economy, “jelas Prof. Luky.

Dalam pemaparannya, Prof.Luky juga memberikan contoh terkait daerah-daerah yang telah menerapkan desain integrated coastal management (ICM) dalam implementasi konsep blue economy, salah satunya Kota Bontang.

Menurut Prof. Luky, desain ICM merupakan kunci pengimplementasian blue economy dan akan efektif apabila diterapkan di tingkat lokal. “Perlu ada emerging sector untuk mewujudkan blue economy di lapangan, dengan menjadikan sektor perikanan sebagai tulang punggung pelaksanaannya”, imbuhnya. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================