Berkedok Study Tour, Catering dan Travel Rupanya Kolega Oknum Kepala Sekolah Dasar Negeri

SDN CIPAYUNG 1
Gaya hedon guru sekolah dengan membebankan siswa kerap terjadi di sekolah negeri, salah satunya SDN Cipayung 1. (FOTO : IST)

BOGOR-TODAY.COM – Perlahan semakin terkuak gaya Hedon salah satu sekolah dasar di Cipayung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Alih- alih study tour rupanya jalan- jalan sambil meraup keuntungam, bagaimana tidak travel dan catering yang digunakan tak lain masih keluarha dari kepala sekolah tersebut.

Hal itu diungkapkan salah seorang walimurid SDN Cipayung 1, yang enggan disebutkan namanya, gegara anaknya tak ingin ikut study tour, siswa SD pun diberitugas yang tidak rasional.

“Ancamannya sih halus, bagi siswa yang tidak ikut study tour disuruh wawancara ke kelurahan. Ini kan tugas yang tak mungkin dilakukan anak SD,” cetus dia.

Yang jadi pertanyaan, lanjut dia, bukankah study tour itu kerap dilakukan menjelang kelulusan siswa siswi, bukan dilakukan saat murid baru beranjak kelas 4 bahkan kelas 1, 2 dan tiga pun harus ikut study tour.

BACA JUGA :  Kebakaran Hangsukan Kapal Wisata Sea Safari 7 di Perairan Labuan Bajo

“Kalau kelas 5 kelas 6 wajar, biasanya memang sekolah lain pun ada agenda study tour. Lah ini masih kelas 1, 2, 3, dan 4 juga diminta ikut study tour,” paparnya.

Diberitakan sebelumnya, mengutip dari bogoronline.com, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Cipayung 1, Endin Saepudin menampik, bahwa mengenai permasalahan anak didiknya yang tidak ingin ikut acara study tour sekolah yang ia pimpin itu tidak wajib ikut serta.

“Masalah yang tidak ikut, kita tidak membebani para siswa atau mewajibkan murid harus ikut,” akunya.

Endin juga menampik, kaitan adanya tugas tambahan yang diberikan oleh wali kelas kepada siswanya di kelas yang apabila tidak mengikuti study tour kelas ke Ancol maupun ke Bandung, dia menyebut hal itu tidak dibenarkan.

BACA JUGA :  Usai Diguyur Hujan Deras, Jalan Raya Rangkasbitung-Bogor Ambles, Kondisinya Mengkhawatirkan

“Nggak ada tuh yang bahas seperti itu, kalau pun ada nanti kita luruskan ke teman-teman (Guru, red) dalam rapat. Bahwa bukan gitu caranya, maksud saya gitu loch,” terangnya.

“Biar nanti, disampaikan lagi ke para orangtua murid di masing-masing kelasnya,” ucapnya.

Dia berkilah, sekolah itu berkeinginan dapat mengenalkan budaya sunda melalui study tour ke Bandung, Jawa Barat, bagi kelas 4, 5 dan 6.

“Bagaimana kalau ada siswa yang keluarganya tidak mampu dan anak yatim. Saya minta dibebasin biayanya itu,” kata dia.

Study tour ke Ancol dan Bandung merupakan gagasan dari kami selaku pihak sekolah, dengan catatan tak ada paksaan bagi setiap siswa untuk ikut,” kilahnya. ***

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================